Wabup Purworejo Minta Penanganan Cepat Tanah Bergerak di Bruno: 'Kalau Nunggu 2026 Bisa Tambah Parah'

Wabup Purworejo Minta Penanganan Cepat Tanah Bergerak di Bruno: 'Kalau Nunggu 2026 Bisa Tambah Parah'

LONGSOR. Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi meninjau ruas Jalan Gowong - Watuduwur di Desa Gowong Kecamatan Bruno yang diterjang longsor, kemarin.-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID Bencana tanah bergerak dan longsor melanda ruas Jalan Gowong–Watuduwur, tepatnya di Dusun Sidami RT 04 RW 04, Desa Gowong, Kecamatan Bruno.

Peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu itu memutus akses mobilitas warga setempat.

Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi menegaskan, penanganan darurat harus segera dilakukan agar tidak terjadi bencana susulan yang lebih besar.

BACA JUGA:Longsor Terjang Desa Adipuro Kaliangkrik, Tiga Rumah Rusak dan Dua Warga Luka Ringan

Apalagi, saat ini wilayah Purworejo tengah memasuki musim hujan dengan curah tinggi.

“Karena kita masuk musim hujan, jadi ini butuh penanganan darurat. Penanganan darurat itu tidak bisa masuk dalam perencanaan reguler. Kalau kita menunggu tahun 2026, nanti sudah tambah parah. Dikhawatirkan berbahaya untuk permukiman, karena di atasnya ada rumah warga,” tegas Dion saat meninjau lokasi bencana, Senin (3/11).

Menurutnya, Pemkab Purworejo akan bergerak cepat bersama pemerintah desa dan instansi terkait untuk mempercepat penanganan.

BACA JUGA:Longsor di Wonosobo, Jalur Alternatif Dieng via Watumalang Lumpuh

Pemerintah akan memaksimalkan sumber anggaran yang ada agar dampak bencana bisa segera tertangani dan tidak membahayakan warga sekitar.

“Maka kita harus gerak cepat, kalau memungkinkan menggunakan BTT (Belanja Tidak Terduga), jadi setidaknya penanganan darurat bisa dilakukan terlebih dahulu,” jelas Dion.

Ia juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam proses penanganan.

BACA JUGA:16 Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Purworejo Dikukuhkan

Berdasarkan hasil kajian dari ESDM Provinsi Jawa Tengah, tanah di sekitar lokasi bencana memiliki sifat lepas dan porositas tinggi, sehingga rentan longsor susulan terutama saat terpapar air hujan atau getaran.

“Yang sedang kita hadapi saat ini adalah bagaimana membuang air dengan aliran deras saat hujan. Kalau kita bersihkan tanah longsor tanpa hati-hati, dikhawatirkan rumah di atas tebing ikut longsor,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: purworejo ekspres

Berita Terkait