Aisyiyah Purworejo Dorong Perempuan Melek Politik dan Aktif dalam Pembangunan Daerah

Aisyiyah Purworejo Dorong Perempuan Melek Politik dan Aktif dalam Pembangunan Daerah

SEMINAR. Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Purworejo menggelar Seminar Pendidikan Politik Perempuan di Auditorium Kasman Singodimedjo UMPWR, Minggu (16/11).-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Purworejo menggelar Seminar Pendidikan Politik Perempuan di Auditorium Kasman Singodimedjo Universitas Muhammadiyah Purworejo, Minggu (16/11).

Mengusung tema “Gerakan Perempuan Aisyiyah untuk Politik Keadilan dan Kemanusiaan”, kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kapasitas politik Perempuan di tingkat daerah.

Sekitar 500 peserta hadir, terdiri dari unsur Pimpinan Aisyiyah di berbagai tingkatan, kepala sekolah Amal Usaha Aisyiyah, komunitas perempuan Muhammadiyah, pegawai RSU Aisyiyah hingga organisasi otonom Muhammadiyah.

BACA JUGA:Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Purworejo Tinggi, DP3A Gelar Pelatihan Trauma Healing

Ketua PDA Purworejo, Nur Ngazizah, mengatakan seminar ini bertujuan menumbuhkan kesadaran politik perempuan, mengingat keterlibatan perempuan dalam politik masih terkendala hambatan struktural dan budaya.

“Perempuan harus memahami sistem politik dan demokrasi agar dapat berpartisipasi aktif, baik sebagai pemilih maupun sebagai pengambil kebijakan,” ujarnya.

Menurutnya, politik bukan semata soal masuk partai, tetapi bagaimana perempuan berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui kolaborasi di berbagai level pemerintahan dan masyarakat.

BACA JUGA:Ny Laili Tolkha Resmi Pimpin DWP Purworejo 2024–2029, Siap Majukan Peran Perempuan ASN

“Peran perempuan ’Aisyiyah sangat penting, terutama bersinergi dengan pemerintah daerah dalam kebijakan yang berpihak pada perempuan dan anak. Kontribusinya bisa dimulai dari dasawisma, PKK, hingga desa atau kelurahan,” jelasnya.

Ngazizah menambahkan, rendahnya literasi politik, minimnya dukungan lingkungan, serta kuatnya budaya patriarki masih menjadi penghambat utama perempuan tampil di ruang publik.

Karena itu, seminar ini diharapkan dapat membangun kepercayaan diri dan memperluas wawasan politik peserta.

BACA JUGA:Purworejo Dorong Pekerja Informal Ikut Jaminan Sosial, 1.072 Warga Dapat Perlindungan DBHCHT

Ia menyebutkan, kegiatan ini juga diarahkan untuk membangun jejaring antarperempuan, meningkatkan kewaspadaan terhadap paham radikal, memahami proses legislasi, serta memotivasi perempuan agar berani tampil sebagai pemimpin.

“Harapannya, kesadaran politik perempuan semakin tumbuh sehingga pemilu menjadi lebih inklusif,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: purworejo ekspres

Berita Terkait