Walikota Magelang Damar Prasetyono Minta Parpol Kelola Keuangan Secara Transparan
BANKEU. Walikota Magelang Damar Prasetyono membuka Bimtek Pelaporan Bantuan Keuangan Partai Politik yang digelar Kesbangpol Kota Magelang di Trio Front One Resort, Senin (27/10).-IST-MAGELANG EKSPRES
MAGELANGEKSPRES.ID - Walikota Magelang Damar Prasetyono mengingatkan partai politik agar tidak hanya kuat secara organisasi, tetapi juga transparan dan akuntabel dalam mengelola keuangan.
Pesan itu disampaikan Damar saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaporan Bantuan Keuangan Partai Politik, yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di Trio Front One Resort, Senin (27/10/2025).
Kegiatan tersebut diikuti oleh pengurus tujuh partai politik penerima bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Kota Magelang.
BACA JUGA:Hari Santri Nasional 2025, Walikota Magelang Ajak Santri Cakap dan Tangguh Hadapi Zaman
“Partai politik bukan sekadar kendaraan menuju kekuasaan, tetapi lembaga yang punya tanggung jawab membina kehidupan politik masyarakat. Kalau partainya kuat, transparan, dan berintegritas, maka kepercayaan publik terhadap sistem politik juga meningkat,” kata Damar.
Ia menegaskan, Bankeu yang setiap tahun disalurkan pemerintah merupakan bentuk dukungan sekaligus amanah.
“Karena bersumber dari uang rakyat, penggunaannya harus transparan dan akuntabel. Setiap rupiah harus jelas manfaatnya, jelas buktinya, dan jelas hasilnya bagi masyarakat,” tegasnya.
BACA JUGA:Tantangan Lebih Kompleks, Walikota Magelang Gen Z Berani Investasi dan Bangun Bisnis Sendiri
Damar menilai, pelaporan keuangan partai harus disusun secara tertib dan sesuai aturan agar bisa dipertanggungjawabkan di hadapan publik.
Bimtek ini diharapkan membantu pengurus partai memahami teknis pelaporan dan mendorong kesadaran untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Selain soal tata kelola keuangan, Damar juga menyoroti pentingnya pendidikan politik yang berkelanjutan sebagai pilar penguatan demokrasi lokal.
BACA JUGA:Walikota Magelang Kutip Pernyataan Plato Saat Ajarkan Mahasiswa tentang Kebijakan Publik
“Pendidikan politik jangan hanya saat kampanye. Bisa dilakukan lewat diskusi publik, pelatihan kader muda, atau kegiatan sosial yang menumbuhkan kesadaran warga membangun kota melalui jalur politik,” katanya.
Ia juga mendorong agar pendidikan politik lebih menyasar pemilih muda dan perempuan, serta menumbuhkan semangat gotong royong dan toleransi antarwarga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres