Pasien Gangguan Jiwa RSJ Magelang Jalani Terapi Membatik

Senin 07-10-2019,01:43 WIB
Editor : ME

MAGELANG - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr Soerojo Magelang, memberikan terapi bagi pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Bekal keterampilan yang diberikan tersebut diharapkan bisa bermanfaat di lingkungan tempat tinggalnya. Koordinator Pelayanan dan Mutu RSJ Prof Dr Soerojo Kota Magelang, Yulianto mengatakan ada 9 materi pelatihan yang diberikan kepada ODGJ. Di antaranya membatik, menyablon, pertanian, menjahit, membuat suvenir dan tata boga meliputi membuat kue, telur asin serta minuman dari jahe. "Sebenarnya khusus terapi membatik ini sudah ada sejak RSJ berdiri," katanya di sela pelatihan. Baca Juga Diterjang Lisus, 10 Rumah di Wonosobo Rusak Para OGDJ pun terlihat antusias mengikuti beragam intruksi. Namun, saat proses membatik, mereka mendapat pendampingan yang membuatkan pola batik terlebih dahulu. Barulah pasien membatik di kain yang telah diberikan pola itu. “Rehabilitasi ini secara umum merupakan bagian dari terapi kejiwaan. Di mana direhabilitasi ini fungsinya untuk mengembalikan atau merehap kondisi agar yang dipunyai tidak hilang sama sekali," ujarnya. Menurutnya, materi diberikan kepada pasien OGDJ setiap harinya berbeda. " Untuk jadwal membatik hari Senin Rabu. Selasa ada terapi dan resosialisasi," sebutnya. Selain membatik, aktivitas yang diberikan kepada OGDJ meliputi olahraga, permainan pemecahan masalah, tari, dan lain sebagainya. "Prosesnya setelah dari rawat inap, pasien kondisinya cukup stabil, tenang, terus bisa siap bimbing, nanti sama psikolog akan diseleksi sesuai dengan minat dan bakatnya,” ungkapnya. Baca Juga Rem Blong, Truk Bermuatan Bahan Semen Terguling di Jalan Purworejo-Magelang Sementara itu, Direktur Medik dan Keperawatan RSJ Prof dr Soerojo Magelang Nur Dwi Esthi mengatakan terapi bagi penderita gangguan jiwa tidak hanya sekadar dengan pemberian obat. "Penyembuhan ODGJ tidak hanya melulu dengan pengobatan. Oleh karena itu, penyembuhan pasien ODGJ pastinya setelah di RSJ ini dilakukan rawat inap dinyatakan baik dan boleh dibawa pulang tidak berhenti di situ, tetapi harus mengembalikan fungsi-fungsi, termasuk fungsi sosial, kultural, spiritual dan sebagainya," katanya. Selain itu, katanya, termasuk juga untuk mengembalikan kualitas hidup, mulai dari mengurus dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. (wid)  

Tags :
Kategori :

Terkait