Atlet Bulutangkis Internasional Disuguhi Pariwisata Magelang

Kamis 17-10-2019,02:11 WIB
Editor : ME

MAGELANG - Helatan CAFFINO Superliga Junior 2019 berlangsung sejak 15 sampai 20 Oktober 2019 di GOR Djarum Kota Magelang tak sekadar menjadi ajang pencarian bakat muda pebulutangkis nasional. Lebih dari itu, ada potensi lain digelarnya pertandingan junior tingkat internasional itu, yakni untuk mengenalkan potensi pariwisata di Magelang. Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan CAFFINO Superliga Junior 2019, Lius Pongoh mengatakan, ajang yang diikuti 13 klub dari Indonesia dan luar negeri tersebut, menghadirkan 95 atlet. Menurutnya, gelaran ketiga yang selalu diadakan di GOR Djarum Kota Magelang itu, juga dalam rangka mengenalkan potensi pariwisata di Kota dan Kabupaten Magelang. "Jumat (18/10) nanti kita akan ajak atlet-atlet nasional dan luar negeri ini ke Candi Borobudur. Yang lain bisa juga memanfaatkan lokasi lain yang hits di Kota dan Kabupaten Magelang," kata Lius, kemarin. Baca Juga Magelang Tuan Rumah Badminton Superliga Junior 2019 Ia menyebutkan, para peserta dari dalam dan luar negeri terdiri dari kategori U-19, antara lain, PB Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, Exist Badminton Club, Jaya Raya, Jatim United, Blibli Team, Taiwan High School (Chinese Taipei), Granular Badminton Academy (Thailand), Singapore Badminton Association (Singapura), Kumamoto Team (Japan) dan Harimau Muda Team C (Malaysia). Sementara pada kategori U-17, sejumlah klub-klub yang bertanding yaitu PB Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, Exist Badminton Club, Jaya Raya, Sarwendah Badminton Club, SGS PLN Bandung, Harimau Muda Team A (Malaysia), Harimau Muda Team B (Malaysia) dan Kumamoto Team (Jepang). Lius Pongoh mengatakan alasan mengundang peserta dari luar negeri, selain mutu, namun juga lebih kuat. Untuk itu, para atlet yang ada agar bisa bermain dengan atlet bulutangkis dari luar negeri. "Ya biar bukan mutu saja, tapi maksudnya mereka pasti lebih kuat. Satu lebih kuat, bukan dibanding klub lain, tapi klub-klub yang besar sudah ikut semua. Biasanya atlet-atlet muda itu, kalau ketemu pemain luar suka berbeda cara mainnya makanya mereka harus saling ketemu dengan pemain luar negeri di turnamen beregu apalagi agak berat bebannya," tuturnya. (wid)  

Tags :
Kategori :

Terkait