Habibie Kembali Bersama Ainun

Jumat 13-09-2019,02:32 WIB
Editor : ME

JAKARTA – Prosesi pemakaman mendiang Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dimulai. Jenazah sudah tiba di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pukul 13.40 WIB. Didampingi segenap keluarga, serta pejabat negara, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Habibie dibawa dalam peti jenazah berwarna putih. Berbalut bendera merah putih. Peti jenazah dipanggul oleh Prajurit TNI. Proses pemakaman dilakukan dengan upacara militer. Presiden Jokowi bertindak sebagai inspektur upacara, dalam prosesi pemakaman kali ini. Sepanjang perjalanan dari depan TMP, tepat setelah jenazah diturunkan dari kendaraan. Lantunan salawat tak henti-hentinya mengiringi Habibie ke peristirahatan terakhir. Prosesi pemakaman diawali dengan pembacaan biografi singkat Habibie semasa hidup. Sebelum diturunkan ke liang lahat, jenazah mendapat penghormatan terakhir secara militer. Prosesi pemakaman Presiden ketiga RI BJ Habibie secara militer. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara dalam pemakaman yang berlangsung di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. (Kamis (12/9). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com) Jokowi kemudian menjadi orang pertama yang melakukan penimbunan liang lahat secara simbolis. Dilanjut oleh pihak keluarga yang diwakili oleh Ilham Akbar Habibie. Dan diakhiri oleh petugas pemakaman. Prosesi dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga atas nama negara dan bangsa, diwakili oleh Jokowi selaku inspektur upacara. Perwakilan keluarga juga turut meletakan karangan bunga. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, Indonesia kehilangan besar atas berpulangnya Habibie. Sebab, almarhum merupakan sosok yang begitu besar. Bahkan, Jokowi menyebut BJ Habibie sangat berjasa kepada bangsa. “Beliau adalah negarawan sejati. Inspirator, ilmuan yang menyakini bahwa tanpa cinta kecerdasan berbahaya. Ilmu pengetahuan, iman dan taqwa harus bersatu. Beliau suri tauladan anak bangsa,” kata Jokowi di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9). Suasana pemakaman Presiden ketiga RI BJ Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata. (Sabik Aji Taufan/ JawaPos.com) Oleh karena itu, Jokowi menyampaikan sudah sepantasnya di upacara pemakaman ini menjadi penghormatan negara terkahir kepada Habibie. Jokowi mengenang pendahulunya itu sebagai sosok yang sangat vidioner. Di usia mudanya dia sudah berfikir jauh untuk bangsa dan negara, suapa di masa mendatang, Indonesia bisa lepas landas. “Dari visi beliau lahir industri. Dedikasi beliau Pesawat Gatot Kaca pertama kali terbang pada perayaan 50 tahun kemerdekaan Indonesia,” tambahnya. Selama masa kepresidenan, Habibie juga banyak meletakan pondasi kuat bangsa. Lahirnya demokrasti pun tak lepas atas jasanya. Pengabdiannya berlanjut sampai dengan masa senjanya. Dia masih tetap berkontribusi dalam untuk kemajuan bangsa. Pemakaman Habibie turut dihadiri oleh sejumlah pejabat negara. Diantaranya Menteri Kabinet Kerja, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta sejumlah pejabat lain, termasuk tamu undangan negara sahabat. Sementara itu, putra pertama BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie mengatakan bahwa apa yang selama ini didambakan ayahnya akhirnya terwujud, yakni selalu bersama dengan ibu, Hasri Ainun Habibie. "Mereka sekarang bisa satu, bersatu dalam akhirat, sesuatu hal yang didambakan oleh bapak semenjak Ibu wafat. Bapak itu tiap hari tahlilan, setiap hari Jumat atau lebih ke makam untuk berdoa begitu setia, sampai wafat pun dikuburkan di sebelah. Insya allah mudah-mudahan mereka untuk selamanya bersama berdua di sisi Allah SWT," kata Ilhanm dalam samburannya usai pemakaman jenazah almarhum ayahnya di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata, Jakarta, Kamis (12/9). Secara khusus Ilham menceritakan momen sembilan tahun silam. Saat itu, Hasri Ainun Habibie (ibunya) dimakamkan dengan cara yang serupa yaitu acara kenegaraan. Hampir seluruh masyarakat Indonesia termasuk keluarga dan sahabat merasakan kehilangan sosok inspirator. "Bapak dikelilingin keluarga, sahabat, teman seperjuangan, teman pada umumnya dan semua berdoa untuk bapak dan satu demi satu mencium beliau. Dengan rasa cinta itu lah bapak meninggalkan dunia ini," sambung Ilham. Ilham berpesan kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak berhenti mencari ilmu agar menyelesaikan masalah hingga mencari solusi. "Marilah kita belajar dari seorang guru bangsa. Saya melihat beliau punya sikap, pertama sampai akhir hayat bapak. Bapak tidak pernah mau berhenti untuk belajar, selalu ada hal baru yang harus kita mengerti, mulai tantangan, masalah sampai dengan solusi," pungkas Ilham. (jpnn)  

Tags :
Kategori :

Terkait