Longsor di Temanggung Rusak Empat Rumah Warga

Jumat 03-01-2020,03:31 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Temanggung Rabu (2/1), menyebabkan bencana tanah longsor di dua desa di dua kecamatan. Bencana tersebut juga menyebabkan empat rumah rusak. Pelaksana Tugas (Plt) Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi mengatakan, selain menyebabkan kerusakan empat rumah yang cukup parah, kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan lebih dari Rp50 juta. "Rusaknya cukup parah, estimasi kerugian bisa lebih dari lima puluh juta rupiah," terangnya, Kamis (2/1). Ia menyebutkan, bencana tanah longsor tersebut terjadi di Desa Kalimanggis wilayah Kecamatan Kaloran dan Desa Karangwuni wilayah Kecamatan Pringsurat. Tanah longsor di kedua tempat tersebut terjadi dalam dua waktu yang berbeda. Baca Juga Jalur Pendakian, Cuaca Ekstrim, Gunung Sindoro Keluarkan Asap "Kalau harinya sama waktunya saja yang berbeda," katanya. Disebutkan, tiga rumah terdampak tanah longsor tersebut yakni milik Heru salim (42), Mukadi (67), Turyanto (62) di Desa Kali manggis Kecamatan Kaloran. Sedangkan satu rumah lagi yakni milik Daryanto (60) di Desa Karang Wuni Kecamatan Pringsurat. "Untuk sementara penghuni rumah mengungsi di rumah sanak saudara," terangnya. Di Desa Kalimanggis tanah longsor melanda Dusun Jagang dan Dusun Kalisat. Di Dusun Jagang, hujan deras mengakibatkan talud longsor. Lokasi longsor tepat berada di sisi jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Temanggung dengan Semarang via Sumowono. Volume talud yang longsor sepanjang 15 meter dan tinggi 6 meter menimpa tiga rumah di bawahnya. "Tebing masih berpotensi longsor kembali jika hujan turun. Adapun material longsor telah dibersihkan oleh warga," katanya. Pada saat yang nyaris bersamaan juga terjadi tanah longsor dengan lebar 10 meter dan tinggi 18 meter di belakang Vihara Akalika Dharma dan di samping masjid Dusun Kalisat. Longsor menutupi akses jalan kampung dari Dusun Kalisat ke Dusun Semanding. "Masyarakat bersama tim SAR gabungan telah membersihkan material longsoran tanah dan talud. Terkait kejadian longsor tersebut, kami telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya assesment/pendataan, koordinasi  dengan pemerintah desa, serta memberikan bantuan logistik," ujar Gito. Sedangkan di Desa Karangwuni Kecamatan Pringsurat, hujan deras mengakibatkan tebing setinggi tujuh meterdan panjang 15 meter longsor menimpa satu rumah. Material longsor menimpa dinding rumah dan mengakibatkan dinding sepanjang empat meter jebol. Baca Juga Bupati Magelang Ngetrip ke Gunung Telomoyo Naik Motor Tua "Masih berpotensi terjadi longsor susulan. Sementara korban mengungsi di rumah saudara. Masyarakat telah melakukan kerjabakti menyingkirkan material longsor. Kerugian dari longsor ini ditaksir mencapai Rp 14 juta,"kata Gito. Ia menghimbau, curah hujan selama musim penghujan kali ini, diperkirakan akan tinggi. Sehingga bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor harus semakin meningkatkan kewaspadaanya. Apalagi warga yang tinggal dekat dengan lereng atau tebing yang kondisi tanahnya labil. "Tingkatkan kewaspadaan, apalagi saat hujan turun dengan deras dengan waktu yang cukup lama," pesannya.(set)

Tags :
Kategori :

Terkait