164 Desa Miliki Ancaman Longsor, Sambut La Nina Diminta Lebih Waspada

Senin 09-11-2020,02:54 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Memasuki musim penghujan  tahun 2020 masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bencana alam khususnya tanah longsor. Terlebih, fenomena La Nina diprediksi akan muncul sehingga meningkatkan potensi kerawanan terjadinya bencana tanah longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo mengungkapkan, sebanyak 164 desa di Kabupaten Purworejo masuk kategori rawan bencana tanah longsor. BPBD meminta warga di ratusan desa itu untuk mewaspadai potensi bencana seiring terjadinya fenomena La Nina pada musim hujan 2020. Anomali cuaca itu berpotensi menyebabkan hujan lebat dalam waktu yang lama, sehingga dapat memicu bencana hidrometeorologi. Bencana tanah longsor bahkan sudah terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Purworejo pada akhir Oktober 2020. “Ini yang harus kita waspadai, potensi bencana longsor meningkat karena adanya fenomena La Nina. Masyarakat harus mempersiapkan diri,” tegas Kepala Pelaksana BPBD Purworejo, Drs Sutrisno MSi, akhir pekan lalu. Menurutnya, 164 desa rawan longsor itu terbagi menjadi dua kategori, yakni kelas bahaya tinggi dan kelas sedang. Desa yang memiliki kerawanan tinggi terdata 123 dan tersebar di Kecamatan Loano, Pituruh, Kemiri, Bener, Gebang, Bruno, Pituruh, Kaligesing, Kutoarjo, dan Bagelen. Sementara desa dengan kerawanan sedang ada 41, juga tersebar di sepuluh kecamatan tersebut. “Desa-desa tersebut berada di sepanjang gugusan Perbukitan Menoreh dan Perbukitan Serayu Selatan. Selain karena faktor kemiringan, longsor berpotensi terjadi karena struktur tanahnya berupa batuan lapuk,” terangnya. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Purworejo Edi Purwanto menambahkan, peristiwa tanah longsor justru terjadi pada daerah hijau. Diduga bencana terjadi karena akar pepohonan belum menancap secara kuat dalam tanah. "Jadi seluruhnya mesti meningkatkan kewaspadaan meskipun kawasan perbukitan di sekitarnya tidak gundul," katanya. (luk)

Tags :
Kategori :

Terkait