33 KPM di Jaraksari Mundur dari PKH

Kamis 28-01-2021,02:28 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dalam agenda Pembekalan Kelompok Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Graduasi Mandiri Sejahtera kelurahan Jaraksari kecamatan Wonosobo, sebanyak 33 Penerima Manfaat menyatakan mundur dari kepesertaan PKH. Pada agenda yang dihelat di di Aula Kelurahan Jaraksari itu 33 peserta dinilai telah memiliki tekad yang kuat dan kesadaran mandiri untuk terlepas dari bantuan sosial tanpa paksaan. Koordinator PKH Kabupaten Wonosobo, Sugiyono SPd mengatakan, adanya graduasi juga sekaligus memberikan kesempatan pada keluarga lain yang membutuhkan program. “Dengan adanya Graduasi Mandiri Sejahtera ini diharapkan memberikan edukasi kepada penerima bansos PKH dan bansos lain  yang sudah sejahtera untuk sadar mengundurkan diri. Sehingga memberikan kesempatan keluarga lain yang memang masuk dalam data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dan memenuhi syarat kepesertaan masuk PKH,”ungkapnya kemarin (27/1). Selain itu menurut Sugiyono, Graduasi tersebut sekaligus menjadi contoh bagi seluruh penerima PKH di Kabupaten Wonosobo untuk mempunyai mental dan pribadi yang sadar diri,  penuh motivasi untuk hidup lebih sejahtera. Hal itu senada dengan pesan Lurah Jaraksari Achmad Nuri Utomo SH. Disampaikan rasa syukur dan apresiasi setinggi-tingginya kepada 33 KPM. “Mereka yang mengundurkan diri dari kepesertaan KPM PKH dan sudah dinyatakan Graduasi ini kedepannya kami doakan memiliki kehidupan yang lebih baik lagi lebih sejahtera penuh berkah,” ungkapnya. Salah satu peserta graduasi, Rifwati menyebut bahwa dirinya menyatakan mundur dari kepesertaan PKH karena melihat masih banyak orang-orang yang lebih membutuhkan daripada keluarganya. Selain itu secara ekonomi sudah mengalami peningkatan yang lebih baik selama mengikuti PKH. Sementara itu, peserta graduasi lainnya, Karyanti menyebut usaha yang ditekuninya kini telah berkembang dan mencukupi kebutuhannya. “Saya memulai bisnis online sejak tahun 2019 dan memiliki usaha Laundry sejak bulan November 2020 lalu. usaha itu dengan modal awal menyisihkan sebagian uang bantuan PKH. Saat ini omzet perbulan mencapai kurang lebih lima juta Rupiah per bulan,” tutur ibu yang memiliki 11 anak itu. (win)

Tags :
Kategori :

Terkait