MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Desa Besuki Wadaslintang menjadi kampung siaga bencana ke 773 secara nasional. KSB dibentuk di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi risiko terhadap bencana sebelum relawan bencana datang ke lokasi yang terdampak bencana. Desa Besuki menjadi desa kedua yang dibentuk sebagai Kampung Siaga Bencana di Wonosobo, setelah Desa Serang Kecamatan Kejajar pada 2018 lalu. Bupati Wonosobo Eko Purnomo menuturkan, daerah yang dipimpinnya termasuk wilayah yang rawan bencana. Sehingga, diperlukan penanganan bencana yang cepat, tepat, terencana, terkoordinasi dan terpadu. Tentunya dengan sinergitas berbagai pihak serta peran serta masyarakat di dalamnya. Karena hal itu merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan, keberlangsungan, serta kemandirian suatu progam. Termasuk kebijakan dan pembangunan di bidang penanggulangan bencana. Menurutnya, salah satu bentuk atau model sinergitas, berupa Kampung Siaga Bencana (KSB) ini telah dikembangkan pemerintah daerah melalui Kementerian Sosial. Lalu dilaksanakan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Wonosobo. "KSB ini merupakan upaya pemberdayaan komunitas atau masyarakat di daerah rawan bencana, untuk merencanakan serta memanfatkan sumber daya lokal, dan menerapkan prinsip pengurangan risiko bencana," tuturnya. Baca Juga Upacara Hari Kesaktian Pancasila Digelar Secara Virtual Sembari mengajak, kepada seluruh desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Wonosobo, yang memiliki rusiko rawan bencana, untuk dapat segera membentuk Kampung Siaga Bencana. "Saya harapkan kader KSB yang telah terbentuk untuk benar-benar melaksanakan tugasnya di masa pandemi sekarang ini, dengan disiplin menerapkan serta menegakkan protokol kesehatan, dimanapun dan kapanpun," harapnya. Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI yang di wakili Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Iyan Kusmadiana, menjelaskan, pembentukan KSB ini merupakan program unggulan Kemensos. Pada kesempatan kali ini merupakan pembentukan ke 773 di Indonensia. "Angka ini memang masih kurang, karena di Indonesia sendiri menurut data dari BNPB ada kurang lebih 48 ribu desa masuk dalam kategori yang rawan bencana, sehingga hal ini akan terus kita pacu," ungkap Iyan. Inti program pembentukan KSB yang sudah dirilis di 2010 lalu ini. Yaitu, diisiapkan untuk menyiapkan masyarakat menghadapi situasi bencana sebelum bantuan dari luar datang. Serta merupakan peran serta masyarakat untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Iyan menambahkan para anggota KSB Desa Besuki tersebut telah dilatih selama 3 hari. Dengan berbagai materi dan pelatihan. Mereka saat ini telah memiliki bekal dan peta bencana, sebagai acuan tindakan apa yang akan dilakukan jika terjadi becana di wilayahnya. (gus)
48 Ribu Desa Rawan Bencana, KSB Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
Jumat 02-10-2020,02:25 WIB
Editor : ME
Kategori :