51 Mahasiswa Untidar Lolos Program Kampus Merdeka Mengajar Kemendikbud

Sabtu 20-03-2021,01:40 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Sebanyak 51 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (Untidar) dinyatakan lolos seleksi pada program Kampus Merdeka Mengajar Tahap I Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tahun akademik 2021/2022. Lektor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), FKIP, Untidar, Rangga Asmara MPd mengatakan bahwa para mahasiswa yang lolos program itu berasal dari tiga program studi. ”Pendidkan IPA 15 mahasiswa, PBSI 19 mahasiswa, dan Pendidikan Bahasa Inggris ada 17 mahasiswa,” kata Rangga, Jumat (19/3). Ia menjelaskan program Kampus Mengajar yang dicetuskan Kemendikbud ini menjadi bagian dari program Kampus Merdeka. Tujuannya untuk memberikan kesempatan belajar dan mengembangkan diri di luar kelas kuliah. ”Prosesnya melibatkan mahasiswa menjadi pengajar. Mahasiswa yang terpilih ini akan ditempatkan di SD terdepan, terluar, dan tertinggal (3T),” ujarnya. Baca Juga Memasuki Usia 20 Tahun, Perjalanan Unimma FM Antar Lintas Generasi Ia menjelaskan teknis Kampus Mengajar ini akan digelar selama 12 pekan di SD dengan skala prioritas sekolah 3T. Dengan mengikuti program ini, maka mahasiswa terpilih akan mendapatkan beberapa keuntungan seperti potongan uang kuliah tunggal (UKT), maksimal Rp2,4 juta atau satu kali. ”Fasilitas lain yang bisa didapat yaitu uang saku sebesar Rp700 ribu per bulan bagi mahasiswa. Sedangkan dosen Kampus Mengajar mendapat insentif berupa angka kredit kenaikan pangkat dan insentif finansial sesuai dengan regulasi,” tuturnya. Seperti diketahui, program Kampus Mengajar menjadi bagian dari program sebelumnya Kampus Merdeka yang telah diprogramkan Mendikbud Nadiem Makarim. Program ini bertujuan untuk memberi peluang dan kesempatan bagi mahasiswa S1 belajar dan kembangkan kapasitas diri di luar kelas perkuliahan. Dijelaskan Rangga bahwa para mahasiswa yang lolos jadi peserta program ini bakal ditempatkan di sejumlah sekolah dasar untuk membantu proses belajar-mengajar. ”Adapun lokasi penempatan SD di seluruh Indonesia yang dipilih sesuai lokasi domisili para peserta program Kampus Mengajar,” imbuhnya. Lebih lanjut, dikatakan bahwa program Mendikbud sebelumnya, FKIP Untidar berhasil mendapatkan hibah Program Bantuan Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbud. Bagian dari kegiatan itu adalah pertukaran mahasiswa yang dilakukan secara daring, mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19. Sebanyak 10 mahasiswa Untidar yang lolos seleksi telah mengambil mata kuliah di Universitas Brawijaya. Rangga menambahkan, lewat program pertukaran mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan akses belajar mahasiswa terhadap mata kuliah bermutu dari dosen-dosen perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS) di seluruh Indonesia. ”Kami mengirim dan menerima masing-masing 10 mahasiswa yang lolos mengikuti pendidikan di Untidar dan Universitas Brawijaya secara daring. Teknisnya, mahasiswa Untidar mengambil transfer kredit mata kuliah di Universitas Brawijaya, begitu sebaliknya. Lalu setelah selesai, dosen dari dua perguruan tinggi ini akan memberikan nilai, sekaligus surat keterangan telah menempuh kredit transfer,” pungkasnya. (wid)

Tags :
Kategori :

Terkait