MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Tim dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tidar (Untidar) menggelar kegiatan pelatihan dan penyuluhan bagi para pelaku usaha di kawasan wisata ziarah Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Rabu 25 Agustus 2021. Kegiatan tersebut merupakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh tim dosen yang terdiri dari Heni Hirawati, Yacobo Sijabat dan Axel Giovanni bekerjasama dengan Pemerintah Desa Gunung Pring dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Adhi Luhung Gunung Pring. Kegiatan dilakukan secara luring di balai desa Gunung Pring yang diikuti oleh peserta terbatas sebanyak 25 orang, mengingat kondisi pandemi yang mengharuskan melakukan kegiatan dengan prokes dan pembatasan jumlah orang yang berkumpul. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB, diawali dengan sambutan oleh Kepala Desa Gunung Pring, Ilham Abadi, dilanjutkan sambutan Ketua Pokdarwis Happy Arifin, kemudian penyampaian materi analisis kelayakan bisnis oleh tim PKM. Selain itu, diberikan pelatihan penilaian investasi menggunakan ms. Excel dan diperkenalkan aplikasi yang mempermudah pengelolaan keuangan usaha. Kepala Desa Gunung Pring, Ilham Abadi menyebutkan cara ini menjadi ajang berkumpul para pelaku usaha setelah lama tidak berkumpul karena adanya PPKM. \"Selamat mengikuti pelatihan, ilmu yang diperoleh bisa ditularkan kepada para pelaku usaha lain sehingga memberikan kebermanfaatan bagi semua,\" ungkapnya. Menurut Ketua Pokdarwis Happy Arifin, adanya PPKM membuat aktivitas usaha di Gunung Pring menjadi menurun. \"Semoga dengan adanya pelatihan dan penyuluhan dapat meningkatkan kinerja usaha para pedagang di lingkungan area wisata Gunung Pring,\" harap dia. Sementara itu, Ketua PKM Heni Hirawati mengungkapkan usaha yang dijalankan di area wisata religi Gunung Pring sudah layak dan tentunya barokah. Namun perlu pengelolaan yang baik dari para pelaku usaha agar mampu memberikan hasil yang optimal. \"Pelaku usaha perlu memperhatikan beberapa aspek dalam melaksanakan usahanya seperti aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan, aspek pasar, dan aspek lingkungan,\" ujarnya. Menurut Heni, digital marketing menjadi hal yang penting untuk dipelajari saat ini, sehingga pelaku usaha mampu mengimplementasikannya dan tidak hanya bergantung kepada pembeli yang datang langsung namun bisa melakukan penjualan secara online dengan menggunakan berbagai aplikasi e-commerce dan sosial media yang ada. Selain itu, lanjutnya, pelaku usaha juga perlu mempertimbangkan berbagai risiko usaha seperti risiko produk, risiko keuangan, risiko pasar, risiko reputasi, bahkan risiko bencana. Para pelaku usaha menyampaikan bahwa risiko reputasi cukup penting untuk diperhatikan karena adanya persaingan usaha. Risiko reputasi bisa dikelola dengan memberikan servis yang baik kepada para pengunjung dan menjalin hubungan dan komunikasi yang baik pula dengan para penyelenggara wisata ziarah. (rls)
Bangkitkan Wisata Ziarah Gunung Pring, Tim Dosen Prodi Manajemen Untidar Beri Pelatihan kepada Pelaku Usaha
Rabu 25-08-2021,21:07 WIB
Editor : ME
Kategori :