MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Propinsi Jateng apresiasi kegiatan Festival Soreng untuk kampanye gerakan anti politik uang. Kegiatan yang digagas Bawaslu Kabupaten Magelang ini merupakan gerakan jangka panjang, yang melibatkan peran masyarakat terhadap pengawasan pemilu. \"Karena ini merupakan gerakan jangka panjang yang berakar dari rakyat, tentu saja kami dari Bawaslu Propinsi Jateng sangat mendukung,\" ucap Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi Jateng, Anik Sholeh, di sela-sela Festival tari Soreng yang berlangsung di Taman parkir obyek wisata Gunung Telomoyo, Desa Pandean Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, Minggu (17/11). Anik mengatakan, program ini merupakan rintisan dari Bawaslu kabupaten Magelang dan kemudian Bawaslu propinsi. Dimana saat ini, Bawaslu propinsi Jateng sudah memiliki 300 desa/kampung anti money politik dan kampung pengawasan. Adapun Festival Tari Soreng di kaki Gunung Telomoyo merupakan bentuk dari komitmen masyarakat untuk mencegah praktek politik uang. Bawaslu tidak bisa bergerak sendiri karena SDM dan personil yang sangat terbatas. Baca Juga Polres Wonosobo Bekuk Komplotan Pembobol ATM BNI Asal Lampung Seni tradisional Soreng menjadi sarana yang efektif karena merupakan budaya masyarakat yang memiliki nilai positif. Tari Soreng yang memiliki nilai keberanian dan kepahlawanan, sehingga bisa diadopsi masyarakat untuk melakukan gerakan anti politik uang. Festival Soreng berlangsung sangat meriah. Ribuan masyarakat dari anak-anak hingga orang tua berduyun-duyun menyaksikan di kaki gunung Telomoyo yang indah dan sejuk, yang juga dihadiri oleg para tokoh Forkopimda Kabupaten Magelang. \"Momentum ini sangat baik karena ada deklarasi dan komitmen dari masyarakat untuk menolak politik uang. Dalam hal ini, peran dari masyarakat memang sangat diperlukan. Gerakan ini bisa hadir di masyarakat, maka ke depan kita berharap Pemilu semakin bermartabat, karena semakin banyak orang yang terlibat,\" terang Anik. Ketua Bawaslu kabupaten Magelang Habib Soleh menambahkan, festival tari Soreng dimaksudkan untuk menanamkan gerakan anti politik uang kepada masyarakat kabupaten Magelang. Baca Juga Pilkades di Temanggung, Desa Wates Belum Ada Calonya \"Tari Soreng kita pilih karena tari ini menunjukkan sikap dan semangat keberanian dan kepahlawanan dalam menegakkan kebenaran dan keadilan,\" ucap Habib. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Magelang, Husein membacakan sambutan Bupati Magelang menyampaikan, politik uang muncul saat pilkada, Pilkades ataupun Pemilu. \"Fenomena ini perlu disikapi bersama demi perbaikan kualitas sistem demokrasi,\" ungkap Husein.(cha).
Bawaslu Jateng Apresiasi Festival Soreng di Magelang, Kampanyekan Anti Politik Uang
Selasa 19-11-2019,02:33 WIB
Editor : ME
Kategori :