MAGELANGEKSPRES.COM,PEMBELAJARAN jarak jauh atau sistem online (daring) yang masih diterapkan sekolah banyak menyisakan persoalan. Baik orang tua siswa, siswa, hingga tim pendidik. \"Sistem pembelajaran seperti ini memang susah diawasi,\" ungkap Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, saat bersama anggota DPR RI lainnya di Pendapa Ki Gede Sebayu Kota Tegal, Jumat (17/7). Fikri menyebut, sebenarnya Ketua Tim Gugus Tugas Pusat, Doni Monardo, bersama Kemendikbud sudah memberikan keluwesan terhadap daerah zona hijau untuk bisa memberikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Namun hasil samplingnya, ternyata 80 persen wali murid belum siap. \"Namun sisi lain, siswa-siswi sudah ingin berangkat ke sekolah. Mereka rindu dengan temannya atau kegiatan di sekolah. Bahkan anak anak mengaku banyak yang stres,\" katanya. Karena itu, secara prinsip proses KBM tatap muka langsung diserahkan ke masing- masing pemerintah daerah. Fikri mengapresiasi Pemkot Tegal soal rencana KBM tatap muka. “Saya kira ini ide bagus. Sejak PSBB Kota Tegal memang sudah jadi percontohan daerah lain,\" ungkapnya. Sementara, Wali Kota Tegal Dedy Yon mengucapkan terima kasih kepada Komisi X DPR RI yang memberikan perhatian kepada Kota Tegal menggelar reses ke-4. \"Soal pendidikan, sebenarnya pada 13 Juli kemarin dari Kementrian Pendidikan memberikan kesempatan kepada kami agar KBM tatap muka bisa diadakan. Namun 90 persen orang tua murid menolak. Karena mereka khawatir, dan menganggap lingkungan sekolah tidak aman,\" katanya. \"Namun Insya Allah awal Agustus nanti, mulai TK hingga SMA serentak berangkat sekolah semua dengen tetap menerapkan protokol kesehatan,\" ujarnya. (gus/wan)
Belajar Jarak Jauh Sisakan Persoalan
Sabtu 18-07-2020,03:57 WIB
Editor : ME
Kategori :