Warga Tionghoa Sambut Imlek MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG TENGAH – Menjelang perayaan tahun baru Imlek 2570 warga Tionghoa melakukan tradisi bersih-bersih kelenteng dan rupang. Hal itu terlihat di Kelenteng Liong Hok Bio, kawasan Alun-alun Kota Magelang, kemarin. Pembersihan rupang-rupang atau kimsin tidak boleh sembarangan, karena tiap patung harus dibersihkan menggunakan kulit jeruk bali. Selain membersihkan rupang, proses ibadah pun ditingkatkan, hingga menjelang Cap Go Meh, 14 hari pasca-Imlek nanti. Sebelum dilakukan pembersihan rupang-rupang, terlebih dahulu dilakukan doa bersama dimulai pukul 08.00 WIB. Pembersihan rupang ini dilakukan H-7 menjelang Hari Raya Imlek. Ketua Yayasan Tri Bhakti, Paul Chandra Wesi Aji mengatakan, pembersihan ini rutin dilakukan tiap tahun pada H-7 menjelang Imlek. Terlebih dahulu mereka menggelar sembahyang punggahan yang menjadi manifestasi Dewa Dapur untuk melaporkan segala tindakan manusia selama setahun. “Tiap tahun rutin dilakukan pembersihan rupang pada H-7 menjelang Imlek. Menurut kepercayaan kami, pada tanggal itu (H-7) Dewa Dapur naik melaporkan segala tindakan manusia di atas,” katanya. Soal penggunaan jeruk bali ini, lanjutnya, karena mendasar keputusan Suhu di Singapura. Para Suhu itu, katanya, memberi petunjuk agar membersihkan patung dengan kulit jeruk bali. “Pada kulit jeruk ini ada minyak sehingga jadi lebih bersih,” katanya. Sedangkan bagi tuan rumah di Kelenteng Liong Hok Bio yakni Dewa Bumi. Kemudian pendampingnya Dewa Welas Asih dan Dewa Laut. Pria yang akrab disapa Awe itu menuturkan bahwa tahun ini akan memasuki shio Babi Tanah. Soal prediksi pada tahun ini, ia hanya menjelaskan bahwa akan terjadi hal positif di tahun politik ini. “Harapan kami minta yang baik, jangan sampai terjadi apa-apa seperti bencana, rakyatnya dilindungi dan mendapatkan kemakmuran. Menjelang pileg dan pilpres berlangsung dengan damai,” ungkapnya. (wid)
Bersihkan Rupang dengan Kulit Jeruk Bali
Rabu 30-01-2019,06:41 WIB
Editor : ME
Kategori :