MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Benda cagar budaya berupa Yoni dan beberapa artefak di Balai Desa Banyuwangi Kecamatan Bandongan digeser ke tempat yang lebih aman oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Proses pemindahkan Yoni dan artefak dilaksanakan, Kamis (23/1). Pemindahan dilakukan atas permintaan dari aparat desa dan masyarakat setempat, agar benda cagar budaya itu lebih terpelihara dengan baik. Penemuan tersebut ditemukan di tiga titik berdekatan di area persawahan Dusun Sangubanyu pada tahun 1985 oleh penduduk setempat. Kemudian diamankan di balai desa pada tahun 2007. Tempat penyimpanan yang selama ini digunakan akan di bangun untuk gedung olahraga di komplek Balai Desa Banyuwangi. Kemudian benda tersebut digeser ke tempat yang lebih aman, meskipun masih di komplek Balai Desa Banyuwangi. Baca Juga Tiga Pelajar Pelaku Pembacokan Diciduk Polisi di Rumah Masing-Masing \"Yoni dan artefak tersebut peninggalan Mataran Kuno pada abad ke 8 masuk 9, pada dinasti Syailendra ada juga peninggalan dari dinasti Sanjaya,\" ucap Koordinator juru pelihara Magelang BPCB Jateng, Iswantoro. Iswantoro memaparkan pemindahan tersebut merupakan inisiatif dari pemerintah desa dan warga setempat. Pihaknya dari BPCB ikut membantu, sebab harus ada teknik tersendiri dalam memindahkan batu-batu cagar budaya tersebut. \"Agar tidak rusak dalam proses pemindahan maka kami kirim tim tenaga ahli sekitar 15 orang,\" papar Iswantoro. Dalam kesempatan tersebut, terdapat tujuh Yoni yang dipindahkan dan beberapa artefak yang berwujud landasan berbentuk kotak kotak ada juga yang bundar. Iswantoro menyambut baik gagasan pemerintah desa setempat dan warga yang menginginkan agar Yoni dan artefak itu diletakkan di satu tempat, agar mudah pemeliharaan dan aman. Untuk perawatan, nantinya akan ditanggung bersama, antara pemerintah desa dan Pemkab Magelang. Dari pihak BPCB sendiri akan mengusulkan biaya pemeliharaan, karena Yoni dan artefak ini belum terdaftar di BPCB. \"Bertahap nanti akan kami daftarkan, namun demikian kami tetap bertanggung jawab untuk merawat meski tidak ada perintah dari atasan,\" ungkap Iswantoro. Menurut Iswantoro, Yoni yang ditemukan kemungkinan dulu untuk tapal batas antar kerajaan. Yoni sendiri memiliki fungsi sebagai penanda atau tanda batas suatu wilayah kerajaan. \"Jadi ada kemungkinan dulu wilayah disini ada candi. Apalagi di seputar Bandongan juga ada desa Candi. Dugaan kami dulu ada candi disini, karena ada Yoni dan ada desa namanya candi,\" tuturnya. Iswantoro juga menduga kemungkinan ada lingga, hanya saja masih terpendam. Sedangkan Yoni juga ada yang masih terpendam, dan tidak mungkin diambil karena lokasi curam dan dekat dengan sungai. Dalam kesempatan itu, Kades Banyuwangi, Asnawi menambahkan, benda itu sengaja dipindah ke tempat yang lebih layak, agar masyarakat setempat mengetahui sejarah. Baca Juga Luapan Kali Manggis Diduga Akibat Minimnya Normalisasi Asnawi meyakini, jika di suatu desa ditemukan benda bersejarah purbakala, pasti dulunya merupakan desa yang subur dan makmur. Asnawi menduga masih banyak batu-batu candi, khususnya di sebelah timur dusun Sangubanyu, sebab penemuan juga hanya di satu area. \"Karena ini menjadi tantangan saya kedepan agar masyarakat Banyuwangi jauh lebih makmur dan sejahtera. Sebab banyak ditemukan Yoni khususnya di dusun Sangubanyu,\" imbuh Asnawi.(cha)
BPCB Jawa Tengah Pindahkan Yoni dan Artefak di Balai Desa Banyuwangi
Jumat 24-01-2020,02:18 WIB
Editor : ME
Kategori :