Cegah Stunting, Ubah Menu Makan Anak dan Ibu Hamil

Kamis 06-02-2020,02:40 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Wonosobo salah satu kabupaten dengan angka stunting cukup tinggi. Angka prevelensi stunting  pada tahun 2013 sebesar 41,12 persen. Desa Pagerejo merupakan desa dengan tingkat prevelensi sebesar 45,9 persen atau 186 anak stunting. Terkait hal itu, Pemkab bekerjsama dengan Danone Indonesia mendorong program Isi Piringku untuk mengubah perilaku konsumsi warga setempat, utamanya bagi  ibu hamil dan anak-anak. “Jadi kita dorong warga Pagerejo Kertek mengubah isi piring mereka dengan makanan yang bergizi dan seimbang. Utamanya untuk ibu hamil dan anak-anak,” ungkap Ketua TP PKK Kecamatan Kertek Zulfa Anikko Said  kemarin di sela penjurian festival Isi Piringku di lapangan Desa Pagerejo. Festival tersebut digelar oleh Danone dan pemerintah desa di lapangan Desa Pagerejo. Hadir dalam acara itu jajaran Forkompimca, Bappeda, Dinas kesehatan, OPD terkait, LPTP dan masyarakat desa setempat. Menurutnya, stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam  waktu yang lama  dan tidak sesuai kebutuhan sehingga anak menjadi pendek fisik untuk usianya dan pendek akal. Baca Juga Polres Wonosobo Bekuk Spesialis Pencuri Sapi, Beraksi di 14 TKP “Stunitng ini terkait erat dengan pola makan dan budaya makan, dimana orang tua abai dalam memberikan porsi gizi yang seimbang kepada ibu hamil dan balita,” ujarnya. Padahal, di wilayah kerteka banyak sekali jenis makanan yang bergizi serta mudah diakses oleh masyrakat untuk memenuhi gizi yang seimbang. Tapi, karena terbiasa ingin cepat dan praktis, akhirnya yang dioberikan makana instan. “Ya akan kekurangan gizi terus kalau diberi makanan yang instan. Padahal mereka kan petani yang menghasilkan sayuran terbaik dan juga bergizi,” ucapnya. Terkait dengan hal itu, maka program tersebut mengajak untuk mengolah makanan bergizi dan mudah didapatkan oleh masyarakat untuk dihidangkan kepada ibu hamil dan juga anak balita, agar tumbuh sehat dan cerdas. Sementara itu, Suistainable Development Director Danone Indonesia, Karyoto Wibowo mengemukakan bahwa sebagai pihak swasta, berkomitmen untuk berkolaborasi memberi edukasi kepada masyarakat terkait dengan pola makan yang baik untuk menghindari kondisi stunting. “Komitmen kita mendukung Pemkab Wonosobo menangani masalah stunting. Kita gandeng Lembaga Pengembangan Teknologi Pendesaan (LPTP) untuk menfasiltais warga yang memiliki anak stanting dan mendorong perilaku hidup bersih dan sehat,” katanya. Menurutnya, pola yang dilakukan diantaranya membangunan sistem database dengan harapan dapat membantu mempermudah pemantauan kesehatan anak ditingkat desa. Selain itu juga menginsiasi pembentukan sekolah lapang keluarga sehat. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait