JAKARTA – Sriwijaya Air Group mengoperasikan 12 pesawat pascakisruh dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dari total 30 armada milik Sriwijaya, 18 unit masuk hanggar Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia untuk perawatan. Kebijakan tersebut diambil sebagai wujud keseriusan pelayanan Sriwijaya dan Garuda terhadap masyarakat. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Askhara memastikan armada Sriwijaya yang beroperasi Kamis (3/10) laik terbang. “Pasti (aman) dong. Kalau kita di Garuda, pasti standar safety-nya tinggi,” ujarnya. Ari mengatakan bahwa sesuai dengan standar Garuda, hanya 12 armada Sriwijaya yang boleh beroperasi. Sementara itu, 18 unit sisanya harus menjalani perawatan. “Kita harapkan dua bulan ke depan sudah normal seperti sebelumnya,” kata Ari. Dengan dukungan Garuda, Sriwijaya tetap beroperasi dan berusaha memenangkan kembali kepercayaan masyarakat. GMF, menurut Ari, akan terus memberikan layanan operasional kepada Sriwijaya Air dan Nam Air. Sebelumnya, Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan (Kemhub) Avirianto mengatakan bahwa Sriwijaya telah menghentikan operasi 18 pesawatnya. Belasan pesawat itu tak dioperasikan karena dianggap tak laik terbang. “Dari 30 pesawat, yang terbang cuma 12. Berarti sistem kontrol Sriwijaya bagian quality-nya sudah grounded 18 pesawat,” ujar Avirianto. Sementara itu, karena jumlah armada yang beroperasi menyusut, Sriwijaya terpaksa mengurangi frekuensi penerbangan. (jpg)
Damai, 18 Armada Sriwijaya Dirawat di Hanggar Garuda
Sabtu 05-10-2019,02:59 WIB
Editor : ME
Kategori :