Desa Loano Kembangkan Kawasan Religi dan Budaya, Museum Adipati Gagak Handoko jadi Ikon

Kamis 12-03-2020,03:08 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Sebuah kawasan wisata religi dan budaya dikembangkan oleh Pemerintah Desa/Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Bangunan museum yang berisi koleksi benda pusaka milik Adipati Gagak Handoko bakal menjadi salah satu ikon baru di kawasan tersebut. Kepala Desa Loano, Sutanto, saat dikonfirmasi menyebut pembangunan tahap pertama Museum Adipati Gagak Handoko telah dikerjakan tahun 2019 dengan anggaran bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp100 juta. Pembangunan tahap kedua berlanjut pada tahun 2020 ini dengan anggaran sekitar Rp60 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Loano. “Pembangunan kita lakukan secara bertahap. Tahun 2020 ini insya-Allah selesai dan ditargetkan tahun 2021 museum bisa dioperasikan,” sebutnya, Rabu (11/3). Museum Adipati Gagak Handoko berada di Dusun Turusan Desa Loano, tidak jauh dari kawasan Makam Adipati Gagak Handoko. Bangunan museum berdiri di atas lahan hibah dari keluarga trah Gagak Handoko yang bersebelahan dengan Griya Pasepen, rumah bambu sederhana yang dulu menjadi tempat singgah Adipati Gagak Handoko. Baca Juga Korban Tanah Gerak di Purworejo Berharap Segera Direlokasi “Eyang Gagak Handoko hidupnya sangat sederhana, dulu kalau sare (tidur) di sini (rumah pasepen). Selama ini pusaka-pusaka peninggalan milik Eyang Gagak Handoko, seperti keris, tumbak, tulup, dan kuluk, disimpan di sini. Nah, nantinya pusaka-pusaka itu akan kita rawat di museum, agar masyarakat bisa melihat,” katanya. Selain benda-benda pusaka, museum juga akan dilengkapi dengan perspustakaan yang menyajikan buku-buku sejarah. Dalam pengembangannya, Pemdes Loano akan mendapatkan dukungan dari UGM, UII, Badan Otorita Borobudur (BOB), dan kementerian terkait. “Buku-buku sudah siap. Kami juga sudah mencetak buku sejarah Loano dan sudah habis sekitar 300 eksemplar,” jelasnya. “Museum juga akan dilengkapi area untuk seni budaya dan jamasan pusaka yang akan digelar setiap tahun. Kita juga sudah memiliki bebera agenda  event budaya, seperti Nyadran Ageng,” imbuhnya. Sutanto mengungkapkan, pembangunan kawasan budaya merupakan salah satu upaya Pemdes untuk mewujudkan Loano sebagai Desa Wisata Religi dan Budaya. Selain pembangunan museum, Pemdes juga mendapat dukungan dana dari pemerintah pusat sekitar Rp1,2 miliar untuk revitalisasi bangunan bersejarah, Masjid Al Iman Sunan Geseng. Perencanaannya telah mulai dihitung dalam acara forum diskusi di Balai Desa Loano yang di hadiri oleh perwakilan Pemprov Jateng pada Rabu (11/3). “Secara bertahap kita lakukan perluasan dan penataan makam Adipati Anden I dan Adipati Gagak Handoko,” ungkapnya. (top)

Tags :
Kategori :

Terkait