Dieng Membeku Lagi, Bisa Dipantau via Aplikasi

Jumat 18-09-2020,01:36 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO –  Intensitas udara dingin yang menyelimuti beberapa kawasan atas Wonosobo khususnya di Kejajar dan Dieng Banjarnegara, fenomena bun upas atau embun beku kembali terjadi. Embun tersebut sudah mulai muncul sejak tiga hari lalu. Umumnya, embun beku atau yang disebut warga bun upas, menandai dimulainya musim kemarau pada Agustus. “Bagi petani, bun upas ini dinilai buruk bagi pertanian di Dieng. Selain rusaknya tanaman muda akibat terpapar bun upas juga bisa sampai gagal panen. Tapi bagi pengunjung yang berwisata menjadi sebuah keunikan tersendiri yang biasa diabadikan untuk diposting di media sosial,” ungkap warga setempat, Aryadi. Siklus turunnya suhu di Dieng juga selama ini sulit dipastikan mengingat suhu udara harian di kawasan Dieng di kisaran 2.000 meter dari permukaan laut juga cukup dinamis. Ketika embun beku terbentuk, diungkapkan Aryadi bahwa biasanya suhu di malam hari menjelang pagi turun sampai 5 derajat celcius. Baca Juga Diamuk Api, Dua Rumah Jadi Abu, Tujuh Rusak “Saat embun beku terjadi, biasanya bisa sampai minus sampai tiga atau empat derajat. Embun beku juga kadang bertahan sampai jam 7 pagi, meski kadang setelah matahari muncul ikut mencair,” katanya. Menurut salah satu warga sekitar candi, Bimo, beberapa spot yang biasanya digunakan untuk memantau embun beku di kawasan Dataran Tinggi Dieng adalah di di Lapangan Candi Arjuna atau sekitar terminal shuttle. Bahkan kini, kemungkinan embun beku bisa dipantau lewat deteksi di Aplikasi Cuaca Dieng dan biasanya terbentuk mulai pukul 22.00 WIB. “Untuk suhu permukaan tanah biasanya sekitar minus 3-5 derajat yang sekarang bisa dipantau di aplikasi Cuaca Dieng yang bisa diinstal lewat playstore yang sudah ada sejak Agustus lalu,” tuturnya. (win)

Tags :
Kategori :

Terkait