DLH Kota Magelang Uji Kualitas Air Sungai dan Sumur di Sekitar TPA Sampah

Sabtu 14-11-2020,01:41 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang mengambil contoh air dari dua sungai besar dan dua sungai teknis irigasi di wilayah setempat. Termasuk sampel air dari 6 sumur yang ada di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Pengambilan sampel air ini untuk melihat kualitas air dan kandungan di dalamnya berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Magelang, Bambang Purwanto mengatakan, dua sungai besar yang diambil adalah Sungai Progo dan Sungai Elo. Sementara sungai teknis irigasi yakni Kali Manggis dan Kali Bening. \"Pengambilan sampel air rutin kita lakukan setiap tahun sebanyak dua kali di musim kemarau dan musim hujan. Namun, karena terimbas pandemi Covid-19 kita ambil sebanyak dua kali tapi di awal musim hujan ini,\" katanya, kemarin. Teknisnya, pengambilan sampel air dilakukan selama empat hari berturut-turut. Sampel air kemudian dibawa ke Balai/Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (B/BTKLPP) DI Jogjakarta untuk diuji laboratorium setempat. \"Air yang sudah kirim ke BTKLPP tersebut akan diketahui hasilnya selama 17 hari setelah diterima. Nanti akan diketahui kandungannya baik terkait koli, tinja, maupun yang lain dalam bentuk skor,” katanya didampingi Kasi Inventarisasi Data, Kristianti. Kasi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan DLH Kota Magelang, Pratika Andini menambahkan, pengambilan sampel dilakukan di tiga lokasi berbeda dalam satu aliran sungai. Lokasi pertama di hulu, lalu di tengah, dan terakhir di hilir. \"Masing-masing titik kita ambil satu jerigen berisi 2,5 liter dan satu botol berisi 250 ml. Wadah jerigen untuk mengetahui kandungan air dari sektor fisika dan kimia, sedangkan wadah botol untuk sektor mikro biologi,” jelasnya. Menurutnya, pengambilan dari tiga lokasi berbeda dalam satu aliran sungai ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan antara kualitas air di hulu, tengah, dan hilir. Sebab lazimnya kualitas di tiga titik ini berbeda satu sama lain, karena faktor alam. \"Termasuk kita ambil di awal musim hujan ini juga pasti berbeda dibanding saat diambil saat musim kemarau. Apapun hasilnya nanti akan menjadi salah satu dasar mengeluarkan kebijakan kita soal air, yang penanganannya nanti bisa kita lakukan sendiri atau lintas sektor,” paparnya. (wid)

Tags :
Kategori :

Terkait