Fokus ke Masalah Pendidikan, 100 Anak Ikuti Reorganisasi Forkos

Kamis 09-01-2020,02:58 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Forum Anak Kabupaten Wonosobo (Forkos) yang awalnya bernama Forum Anak Kreatif Wonosobo menggelar reorganisasi dua tahun sekali dibuka kemarin di Ruang Mangunkusumo kantor Sekretariat Daerah, Rabu (8/1). Menurut ketua Forkos Periode 2018-2020, Tegar Ridho Febrika proses reorganisasi diawali tes tertulis yang diikuti 100 peserta dari perwakilan SMP-SMA/sederajat se-Wonosobo. Di hari pertama (8/1) diberikan pembekalan dari sekretaris DPPKKB-PPPA  dan diikuti maksimal usia 16 tahun sebagai batasan sebelum 18 tahun untuk dua tahun pengurusan. “Sebelum akhirnya diambil 25 anak sebagai anggota inti, para peserta seleksi akan disisihkan menjadi 50 anak yang maju ke tahapan wawancara. Dari 75 yang tidak lolos seleksi tetap bisa mengikuti kegiatan dan terlibat sebagai Sahabat Forkos yang ada di setiap kecamatan, mengingat mereka di luar SK dari dinas,” katanya. Di tes tersebut diharapkan bisa memunculkan berbagai permasalahan yang bisa dibantu para anggota forkos. Untuk tahun ini yang menjadi fokus dari program forkos adalah masalah pendidikan. Beberapa bahkan mengungkapkan adanya penurunan minat atau motivasi belajar karena masalah zonasi sekolah. “Semoga selain masalah rata lama sekolah, dari forkos ini bisa mendorong motivasi anak-anak Wonosobo untuk melanjutkan sekolah ke jenjang tertinggi. Kami juga terbagi di beberapa bidang yang juga mencakup pendidikan,” ungkap Tegar. Di dalam Forkos sendiri juga ada berbagai pembekalan termasuk Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang dilaksanakan usai terbentuk dan dibimbing dari Forkos Jateng. Para pengurus di Forkos Wonosobo juga bisa terlibat dengan mengikuti seleksi Forum Anak di tingkat Jawa Tengah. Menurut salah satu pengurus klaster bidang Pendidikan dan pemanfaatan waktu luang Fathani Dwi Maharani, Diharapkan Forkos juga eksis di tiap kecamatan bahkan di tingkat desa. Mengingat masalah dari tiap wilayah atau kawasan berbeda. “Agenda reorganisasi selama dua hari diawali dengan materi di hari pertama termasuk materi tentang anak dan dunianya. Bahkan dalam diskusi juga dibahas masalah yang masih menjadi polemik anak-anak di Wonosobo seperti masalah merokok. Bahkan ada salah satu peserta yang pernah merokok dari SD dan berhenti,” ungkapnya. (win)

Tags :
Kategori :

Terkait