MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Turunnya harga cabai dalam dua pekan terakhir ini, membuat sejumlah petani cabai menanggung kerugian yang cukup banyak, pasalnya saat ini perawatan tanaman cabai lebih mahal. “Kurang lebih sudah dua minggu ini harga cabai turun, sangat berpengaruh bagi kami,” ungkap Wagiyo (34) salah satu petani cabai di Desa Kwadungan Jurang Kecamatan Kledung, kemarin. Saat ini katanya harga cabai untuk jenis cabai sret merah (setan) hanya dibeli Rp13.000 per kilogram, sedangkan harga cabai keriting merah hanya Rp9.000 per kilogram. “Tidak seperti akhir tahun 2018 lalu, harganya sekarang turun drastis,” keluhnya. Menurutnya, pada musim penghujan seperti ini, perawatan terhadap tanaman cabai lebih ekstra dibanding saat menanam di akhir musim penghujan hingga awal musim kemarau. Intensitas curah hujan yang tinggi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan ketahanan cabai. “Apalagi kalau hujan malam sampai pagi, kelembaban tanah akan menjadi lebih tinggi. Kondisi ini rawan menyebabkan busuk akar dan batang,” jelasnya. Oleh karena itu, menanam cabai saat musim penghujan ini biasa perawatan yang dikeluarkan menjadi lebih banyak. Biaya ini dipergunakan untuk melakukan penyemprotan dengan obat-obatan tanaman tertentu, dengan harapan tanaman cabai akan lebih tahan terhadap cuaca. Baca Juga Unjuk Rasa Lagi, PMII Segel Kantor DPRD Kota Magelang Selain itu, perawatan untuk tanaman juga dilakukan lebih intensif lagi, perawatan tanaman yakni dengan melakukan pemangkasan ranting cabai yang tidak produktif dan segera mengambil tanaman cabai yang sudah terkena penyakit. “Paling tidak itu dua hari sekali memang harus dilakukan penyemprotan, tidak hanya itu setelah hujan turun akan lebih baik lagi jika langsung disemprot. Jika tidak maka tanaman cabai akan mudah terkena serangan hama,” terangnya. Terutama hama bule (daun menguning), apabila sudah terserang penyakit itu maka bisa dipastikan petani akan mengalami gagal panen. “Kalau daunnya sudah menguning, sudah tidak bisa ditanggulangi lagi. Kalau tanaman cabainya masih muda paling langsung dicabut diganti dengan yang baru. Tapi kalau sudah mulai berbuah petani gagal panen,” katanya. Sunari (38) petani lainnya menambahkan, saat ini harga obat-obatan untuk tanaman cabai sangat mahal. Namun demikian petani tetap harus membelinya. Sebab jika tidak disemprot dengan obat-obatan itu tanaman cabai akan mudah terserang hama. “Mulai dari pupuk kimia sampai dengan obat-obatan semuanya harganya naik, paling tidak untuk tanaman cabai sebanyak 2.500 maka biaya perawatannya bisa mencapai Rp3.000.000, itu belum dihitung sama tenaga kerjanya,” ucapnya. Ia bersama petani lainnya berharap, harga jual cabai bisa lebih baik dari sekarang, sehingga biaya tanam, perawatan hingga panen bisa tertutup. Jika tidak maka dipastikan panen raya cabai tahun ini akan mengalami kerugian yang cukup banyak. “Modal saya sekitar tujuh juta rupiah, nah kalau harganya masih seperti saat ini maka hingga akhir panen raya nanti sudah saya hitung dan pasti merugi, harapan kami kedepan harga cabai bisa semakin membaik,” harapnya. (set)
Harga Cabai Turun, Petani Dipastikan Rugi
Jumat 16-10-2020,02:24 WIB
Editor : ME
Kategori :