MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Pimpinan dan Komisi C DPRD Temanggung terjun ke sejumlah gudang perwakilan pabrik rokok kretek di Temanggung, langkah ini ditempuh lantaran hingga mendekati akhir musim panen raya tembakau, harga jual tembakau belum menunjukan perubahan. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu perwakilan kepala desa di Kabupaten Temanggung mendatangi kantor DPRD setempat. Kedatangan puluhan perwakilan kepala desa ini meminta agar DPRD bisa memfasilitasi dan memperjuangkan nasib petani tembakau saat ini. “Dari aduan perwakilan kepala desa ini, kemudian kami bersama perwakilan dari kepala desa melakukan kunjungan ke beberapa gudang perwakilan pabrik,” kata Ketua DPRD Temanggung Yunianto, Jumat (18/9). Ia mengatakan, dari hasil kunjungan tersebut, dijumpai adanya ketimpangan pembelian antara perwakilan Gudang Garam dan Djarum. Pembelian dua pabrikan tersebut tidak seimbang sehingga tidak ada kompetisi harga atau tidak ada peningkatan. “Kondisi tersebut yang menjadi salah satu penyebab tidak ada kenaikan harga jual tembakau saat ini,” terangnya. Selain itu lanjut Yunianto, memang karena dampak dari pandemi Covid-19, selama ini memang harus ada pembatasan, baik mekanisme penjualan maupun personal yang bisa masuk ke gudang. Namun demikian lanjutnya, saat ini panen raya tembakau sudah memasuki akhir masa panen, oleh karena itu diharapkan perwakilan pabrikan di Temanggung bisa mengoptimalkan penyerapan tembakau dari petani, sehingga tembakau produski petani Temanggung bisa terserap maksimal. “Pembelian rendah harga menurun, adanya sisa waktu ini kita minta maksimalkan untuk pembelian tembakau Temanggung yang berkualitas maka korelasinya pembelian dan harga harus bagus,” katanya. Baca Juga Sambut Hari Bersih Bumi, DLH Temanggung Siapkan Dua Kegiatan Menurut dia, sangat riskan jika nantinya tembakau Temanggung tidak terbeli oleh pabrikan, terlebih saat ini sudah di masa akhir panen raya. DPRD pun mendesak kepada dua pabrikan besar agar mengakomodir permintaan petani tembakau Temanggung. Menurutnya, panen raya tembakau ini menjadi harapan terakhir bagi petani, setelah sebelumnya petani merugi dalam budi daya hortikultura, seperti bawang putih, cabai, tomat dan sayuran. Jika perwakilan pabrikan tidak membeli tembakau dengan harga bagus maka, kesejahteraan petani akan menurun, perekonomian petani akan semakin terpuruk. “Kami berharap pabrik rokok segera optimalkan penyerapan. PT Djarum Kudus juga baru lakukan pembelian dalam satu minggu terakhir,” katanya. Ketua Mangkupraja Muhammadi Arifin mengatakan penyerapan tembakau dari pabrik rokok harus ditingkatkan, agar tembakau terserap. Harga pun diminta yang menguntungkan petani. Tidak seperti saat ini yang berkisar Rp45 ribu dan paling atas Rp50 ribu per kilogram. Harga minimal Rp60 ribu per kilogram dan terus meningkat sesuai dengan totol atau kualitas. “Saat ini harga masih pada masa perjuangan empat lima atau Rp45 ribu dan polsek (pol seket) atau Rp50 ribu per kilogram. Ini sangat rugi petani,” katanya. Ia mengatakan pada musim penghujan kualitas tembakau akan turun dan pihak gudang akan menghentikan pembelian dengan berbagai alasan. Sehingga diminta pabrik rokok bisa segera menyerap dengan harga menguntungkan. (set)
Harga Tembakau Temanggung Belum Ada Perubahan
Sabtu 19-09-2020,02:15 WIB
Editor : ME
Kategori :