TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Kotes, dalam bahasa Jawa, merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak hidup di habitat alam aslinya seperti sungai, danau, maupun rawa-rawa. Dalam bahasa Indonesia, orang biasa menyebutnya dengan nama ikan Gabus atau ikan Bogo. Sedang orang Kalimantan lazim dengan istilah ikan Haruan. Ikan Gabus merupakan ikan dalam klasifikasi sneakhead karena bentuk kepalanya mirip dengan kepala ular. Kotes atau Gabus merupakan ikan predator air tawar yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia karena selain rasanya yang enak juga banyak manfaatnya. Dahulu ikan ini hanya dianggap sebagai hasil buruan memancing biasa. Namun sejak setahunan belakang ikan ini menjadi primadona dan menjadi buruan banyak penghobi untuk dikoleksi. Alhasil, ikan ini naik kelas dari sebelumnya hanya ikan konsumsi, kini menjelma menjadi ikan hias bergengsi. Salah seorang kolektor ikan kotes hias tersebut adalah Fandi Dwi Nugroho (23) asal Dusun Tanggung, Desa Tanjungsari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung. Di rumahnya, ia memiliki berbagai jenis ikan kotes berbagai ukuran. Mulai jenis Channa Aurantimaculata yang habitat aslinya adalah India, Yellow Sentarum asal Kalimantan, hingga Pulcra asal Myanmar. Ia mengaku mulai menyukai hobi mengoleksi ikan kotes atau gabus ini sejak setahun belakangan. Alasannya adalah karena warna sisiknya yang berwarna-warni sehingga memunculkan nilai estetis tersendiri. “Saya punya kotes-kotes hias ini dengan memelihara sejak setahun lalu, saat masih berukuran kecil,” jelasnya, Minggu (20/3). Lanjut Fandi, di Temanggung dan kota-kota lain, ikan kotes mulai marak diburu menjadi ikan hias dalam akuarium-akuarium. Tak main-main, selain hanya untuk memenuhi hasrat hobi penggemarnya, ikan ini juga memiliki nilai ekonomis serta bisnis tinggi. Harganya sendiri mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pola dan warna sisik, mental ikan, serta dorsal atau tingkat kelebatan sisik bagian atas. “Sekarang komunitas penggemar ikan kotes atau gabus sudah banyak. Pebisnis jual beli juga. Karena memang punya nilai ekonomis tinggi,” imbuhnya. Jenisnya pun, imbuhnya, sangat beragam. Mulai Channa Aurantimaculata, Yellow Sentarum, Pulcra, Micropeltes, Chana Barca, Gachua, Chana Diplogramma, Chana Pleuro, Chana Andrao, Bankanensis, Channa Striatra, Maruliodes, dan masih banyak lagi. Untuk perawatannya sendiri, menurut Fandi cukup mudah. Cukup menguras air dalam akuarium maksimal dua minggu sekali. Dan memberi makanan berupa udang kecil, cacing, dan pelet. “Hanya saja airnya gak bisa langsung dari sumbernya. Harus diperam selama minimal satu malam baru ikan bisa dimasukkan akuarium lagi,” urainya. (riz)
Ikan Kotes Naik Kelas, Dari Ikan Konsumsi jadi Ikan Hias, Harganya Mencapai Jutaan
Minggu 20-03-2022,16:07 WIB
Editor : ME
Kategori :