Jam Malam Dibatasi, Mahasiswa Unjuk Rasa

Selasa 20-08-2019,02:18 WIB
Editor : ME

MAGELANG UTARA - Sekitar 200 mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) Magelang melakukan aksi unjuk rasa, Senin (19/8), di GOR Samapta Kota Magelang. Massa mengkritisi penerapan kebijakan baru birokrasi kampus yang dinilai mengabaikan keberadaan mahasiswa. Aksi unjuk rasa dipusatkan di GOR Samapta, Sanden, Magelang Utara, bersamaan dengan pelaksanaan Orientasi Tidar Muda (Otadama) Untidar. Salah satunya, mereka memprotes Surat Keputusan (SK) Rektor terkait pembatasan penggunaan fasilitas kampus dan pembatasan jam malam. Bahkan, kebijakan itu dinilai tak mengakomodasi mahasiswa. ”Mahasiswa tidak pernah diajak membahas perihal pembatasan jam malam ini,” kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Untidar, Hermowo Pribadi Dewabroto di sela orasinya. Dia juga mengkritik soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa baru. Ia meminta pihak rektorat segera mengevaluasi dengan penuh pertimbangan seperti kemampuan ekonomi mahasiswa dan orangtuanya. ”Kami juga menuntut diberikan kembali prosedur banding UKT, lalu mahasiswa yang kehilangan bidikmisi bisa masuk ke golongan terendah,” tandasnya. Tak hanya itu, mahasiswa juga menggelar aksi simpatik dengan parade puisi. Pembacaan puisi berjudul Kebenaran Akan Terus Hidup karya Wiji Thukul oleh Ade Safri Fitria mewarnai aksi damai itu. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Untidar Prof Dr Sugiyarto MSi yang datang dalam aksi tersebut menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengadakan audiensi. Mahasiswa pun, katanya akan dilibatkan dalam penuntasan masalah ini. ”Nanti tolong perwakilan mahasiswa saja sehingga forum audensi bisa poin per poin. Penyelesaiannya pun bisa diupayakan,” imbuhnya. Mendengar pernyataan dari Wakil Rektor itu, aksi mahasiswa pun berhenti. Mereka bersepakat untuk mengadakan audiensi dengan jadwal yang akan mereka tentukan dalam waktu dekat. (wid/nur/dit)  

Tags :
Kategori :

Terkait