MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Pemerintah daerah diminta tidak terbitkan Peraturan Daerah (Perda) yang merugikan para pedagang kaki lima (PKL). Bagaimana mereka penggerak ekonomi rakyat. Yang ingin jualan dengan aman dan nyaman. \"Selama ini, PKL selalu dianggap sampah dan musuh oleh pemerintah. Berdagang di mana pun selalu diusir, padahal mereka pedagang yang mandiri dan penggerak ekonomi riil,” ungkap Ketua Paguyuban PKL Wonosobo Saad Priyono. Paguyuban PKL yang tergabung dalam relawan Komunitas Pedagang Keliling (Kompak) gelar deklarasi dan silaturahmi dengan Calon Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati M Albar di Kertek, Jumat (7/11). Menurutnya, dukungan kepada paslon tunggal, Afif-Albar, karena keduanya putra daerah asli Wonosobo. Kedua politisi itu, juga dipandang mampu menyelesaikan persoalan PKL di Wonosobo. \"Paslon Afif-Albar orang Wonosobo, PKL mau silaturrahmi ke rumah bisa. Mau berkeluh-kesah juga bisa, karena sudah saling kenal,\" ujarnya. Selama menjadi wakil rakyat, PKL di Wonosobo kerap berkomunikasi dengan keduanya. Baik bersilaturahmi ke rumah atau bertemu di ruang kerjanya. Semua keluhan PKL, saat itu, juga ditanggapi dan direspon dengan baik. \"Permintaan PKL tidak macem-macem. Hanya ingin berjualan dengan aman dan nyaman,\" tegasnya. Pihaknya menyebutkan, anggota PKL dan pedagang keliling di Wonosobo, seluruhnya berjumlah 5.000 lebih. Mereka berjualan untuk bertahan hidup dan menghidupi kekuarga. Bagi PKL, pantang pulang sebelum dapat uang. Sementara itu, Calon Bupati Afif, yang didampingi Pembina Kompak, Idham Cholid, menyatakan siap menjadi sahabat dan teman bagi PKL. Segala kebijakan Pemkab Wonosobo ke depan terkait penataan pedagang akan melibatkan PKL. \"Sebelum jadi guru dan terjun ke dunia politik, saya dulu juga pernah jadi PKL, jualan pakaian keliling. Sehingga saat ini pun bisa merasakan bagaimana pahit getirnya berprofesi sebagai PKL,\" pungkasnya.(gus)
Jangan Terbitkan Perda yang Rugikan PKL
Sabtu 07-11-2020,02:15 WIB
Editor : ME
Kategori :