Jokowi Minta PB NU Membujuk Ainun Najib Pulang ke Tanah Air.  Lalu Siapa Sebenarnya Pria ini...

Jumat 04-02-2022,14:34 WIB
Editor : ME

JAKARTA, MAGELANGEKSPRES.COM - Nama Ainun Najib menjadi perbincangan publik belakangan ini. setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara  khusus meminta PB Nahdatul Ulama (NU) bersedia membujuk agar praktisi teknologi informasi (IT) kebanggaan NU bersedia pulang ke tanah air. \"Saya kenal satu orang. Beliau kerja di Singapura sudah lama, tujuh tahun lalu saya kenal. Mengerjakan semua apa pun bisa. Namanya Mas Ainun Najib, masih muda sekali. (Aktivis) NU. Tapi di sana, gajinya sangat tinggi. Kalau diajak ke sini, gajinya harus lebih besar dari Singapura,” kata Jokowi dalam Pengukuhan PBNU di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1/2022) lalu. Merespon permintaan Jokowi tersebut, komunikasi antara PBNU dengan Ainun Najib itu dibangun melalui salah satu Ketua PBNU Agus Zainal Arifin. Dikatakan Savic, Agus Zainal Arifin adalah Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya 2011-2019 yang kini menjadi Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial RI. “Saya sudah ngobrol dengan Mas Agus Zainal, karena beliau yang punya sejarah lama dengan Mas Ainun, untuk komunikasi. Kemarin waktu di pengukuhan, Mas Zainal cerita dia sudah hubungi Ainun. Mas Zainal ini salah satu ketua yang dipasrahi ketua umum untuk urusan IT. Artinya komunikasi Mas Zainal ini bagian dari organisasi,” kata Savic Ali  seperti dikutip dari  NU Online, Kamis (3/2/2022). Ainun sendiri hingga kini masih bingung untuk merespons pernyataan Jokowi itu. Ia bahkan menyebut sampai hari ini belum ada pendekatan resmi yang dilakukan oleh pihak mana pun. “Belum tahu mesti merespons bagaimana, belum ada approach (pendekatan) resmi yang datang juga,” kata Ainun. Lalu siapa sebenarnya Ainun Najib ini ?  Dia adalah seorang praktisi IT yang merupakan aktivis Nahdlatul Ulama (NU) kelahiran Gresik, Jawa Timur, 20 Oktober 1985. Ia menginisasi situsweb Kawal Covid-19 dan menerima anugerah People of The Year dari Metro TV pada kategori Patron of Development Partnership atau Teladan dalam Kemitraan Pembangunan, pada 24 November 2021. Prestasinya di bidang sains dan teknologi terasah sejak bersekolah di SMAN 5 Surabaya. Ketika itu, ia meraih penghargaan honorable mention setelah menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informatika Asia Pasifik 2003. Ia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Teknik Komputer. Ainun Najib saat ini menjabat sebagai Head of Analytics, Platform & Regional Business di Grab Singapura. Lantas berapa  gaji pria yang ahli di bidang sains dan teknologi ini? Mengutip dari Glassdoor, Selasa (1/2/2022) Gaji rata-rata nasional untuk Head of Analytics di Singapura adalah 8.925 dolar Singapura atau setara Rp 94,6 juta (kurs Rp 10.600). Perkiraan gaji ini berdasarkan sumber anonim yang menjabat Head of Analytics. Sementara gaji tertinggi untuk Direktur Analytics di Singapura adalah 253.125 dolar Singapura per tahun dan gaji terendahnya 17.500 dolar Singapura/tahun. Ainun saat ini dikenal sebagai inisiator Kawal Covid-19, situs web independen yang bertujuan menjadi sumber informasi terpercaya seputar pandemi Covid-19 Indonesia. Situs itu menjadi sumber informasi inisiatif sukarela warganet Indonesia pro-data yang terdiri dari praktisi kesehatan, akademisi dan profesional. Inisiatif tersebut diluncurkan atas dasar keprihatinan terhadap kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat mengenai Covid-19. Situs ini diluncurkan pada 1 Maret 2020, sehari sebelum pengumuman yang disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo soal dua kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia, tepatnya di Kota Depok, Jawa Barat. Namun sebelum Kawal Covid-19, Ainun lebih dulu membuat Kawan Pemilu. Inisiasi itu bermula dari ajakan untuk mengawal pemilu yang disarankan oleh berbagai pihak. Menurut Savic Ainun Najib pada kepengurusan PBNU 2015-2021 juga telah masuk sebagai salah satu wakil sekretaris Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTN) PBNU. Namun karena kesibukannya sebagai profesional di Singapura, PBNU masih sulit membangun skema agar Ainun bisa benar-benar terlibat aktif. “Karena kesibukan sebagai profesional di Singapura memang masih belum ketemu, masih sulit membangun skema yang kira-kira dia (Ainun) bisa terlibat aktif dalam konteks menyediakan teknologi-teknologi yang dibutuhkan warga NU. Dia beberapa kali telah mengisi webinar-webinar di lingkungan NU,” ungkap Direktur NU Online itu. “Dia profesional yang memang tuntutan waktu dan tuntutan pekerjaannya juga tinggi di kantornya, di Singapura. Sementara untuk di NU kan memang butuh komitmen terkait waktu agar benar-benar bisa bekerja bareng untuk melahirkan teknologi yang memang dibutuhkan oleh warga,” imbuh Savic. (me)

Tags :
Kategori :

Terkait