Jurus Sri Mulyani Agar Investor Datang ke Indonesia

Sabtu 07-09-2019,02:51 WIB
Editor : ME

JAKARTA– Kondisi perekonomian global yang diambang resesi membuat banyak negara-negara dunia memutar akal agar bisa terlepas dari pelemahan ekonomi. Apalagi, hal itu juga berpengaruh terhadap penyerapan aliran modal asing (capital inflow) di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, potensi capital inflow dalam negeri masih bisa dikerek melalui kebijakan fiskal, moneter maupun stimulus perdagangan internasional. Begitu juga dengan cara meyakinkan para investor mengenai capaian makro ekonomi negara yang terus membaik. “Kita akan sampaikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih tumbuh di atas 5 persen, inflasinya tetap terjaga rendah, dan perbaikan sektor pembangunan seperti kemiskinan, kelas menengah, infrastruktur yang sudah mulai terbangun. Ini menjadi tempat yang baik bagi iklim investasi,” kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/9). Menurut Sri Mulyani, meyakinkan investor merupakan langkah yang penting untuk mendorong aliran modal masuk ke Indonesia. Karena itu, lanjutnya, semua elemen bangsa ini harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan tempat yang baik dan aman untuk berinvestasi. “Kalau kita bisa menunjukan bahwa Indonesia adalah tempat yang aman dan baik, maka mereka (investor) akan tetap datang ke Indonesia,” jelasnya. Sri Mulyani juga membahas stimulus investasi lainnya, seperti yang dikatakan Presiden Jokowi. Menuurtnya itu bentuk komitmen pemerintah yang akan menghilangkan semua aturan yang dianggap masih menjadi penghambat dari pemasukan investasi. “Kita harus menghilangkan semua peraturan yang menyebabkan cost of doing businessnya menjadi mahal tinggi dan panjang bertele-tele. Dan kita juga mengeluarkan peraturan perpajakan,” terangnya. Di sisi lain, pemerintah akan melakukan identifikasi kebutuhan dari investor yang ingin menanam modal di Indonesia. Di antaranya dengan menerjemahkan minat investasi menjadi aktivitas investasi. Jadi, tidak hanya sekadar berhenti diminat saja. Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat total arus dana asing yang masuk (capital inflow) per 29 Agustus 2019 mencapai Rp 180,7 triliun. Dana tersebut antara lain mengalir ke ke surat berharga negara (SBN) senilai Rp 118,9 triliun dan Rp 60,7 triliun ke saham. (jpnn)    

Tags :
Kategori :

Terkait