Kebakaran Gunung Sumbing di Temanggung Berhasil Dipadamkan

Selasa 08-10-2019,03:03 WIB
Editor : ME

TEMANGGUNG – Tim gabungan dari SAR BPBD, Polres, TNI, relawan dan masyarakat akhirnya bisa memadamkan kebakaran hutan yang terjadi di lereng Gunung Sumbing. Masyarakat diminta untuk ikut mengawasi hutan agar kebarakan tidak terulang lagi. Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Kusino, mengimbau agar masyarakat yang tinggal dan berdekatan dengan wilayah Perhutani untuk ikut andil mengawasi kondisi hutan. Pasalnya pada musim kemarau seperti ini kondisi hutan kering dan rawan kebakaraan. “Peran masyarakat sangat kami butuhkan, agar kebakaran hutan di hutan milik Perhutani tidak lagi terjadi,” harapnya. Ia mengatakan, dalam kurun waktu satu bulan terakhir ada dua wilayah di lereng Gunung Sumbing yang mengalami kebakaran. Pada pertengahan bulan September lalu kebakaran hutan terjadi di Petak 27-4 RPH Kemloko BKPH Temanggung KPH Kedu Utara. “Wilayah itu masuk wilayah Administratif Desa Kemloko Kecamatan Tembarak. Di wilayah ini ada dua di petak 27-4 dan 23-3,” terangnya. Kemudian lanjutnya, kebakaran juga terjadi di petak 15-2 RPH Kecepit BKPH Temanggung, KPH Kedu Utara, wilayah ini masuk wilayah administratif Desa Jambu Kecamatan Kledung. “Kebakran di wilayah ini terjadi pada Sabtu (5/10), itu kemudian sudah berhasil dipadamkan,” terangnya. Proses pemadaman selama ini dilakukan oleh tim gabungan dari Perhutani, TNI, Polri, BPBD, relawan. Mereka melakukan pemadaman dengan cara manual. Lalu untuk langkah selanjutnya masih dilakukan konsolidasi petugas lapangan, LMDH, dan kepala desa. Tidak hanya hutan di Gunung Sumbing saja yang sangat rawan kebakaran, namun hutan di Gunung Sindoro juga mempunyai kerawanan yang sama. Sebab kondisi hutan yang ada di kedua gunung tersebut sama-sama kering. “Hampir semua tanaman, terutama padang ilalang dan rerumputan kering, sehingga sangat rawan terjadi kebakaran,” katanya. Sementara itu PLt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadhi menambahkan, selama ini tim gabungan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk melakukan pemadaman. Bahkan lanjutnya, saat kebakaran sudah padam, tim gabungan masih melakukan penyisiran di bekas lahan terbakar. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi api sudah dalam benar-benar mati. “Selain penyisiran tim juga melakukan pendinginan, dengan tujuan agar api bisa dipastikan dalam kondisi padam,” tandasnya. (set)  

Tags :
Kategori :

Terkait