MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Setidaknya ada tiga hal yang harus disiapkan dalam kedaruratan Covid-19, yakni tempat dan fasilitas penunjang penanganan medis, tenaga manusia seperti tenaga medis, serta jalur komunikasi. Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen pol Ahmad Luthfi, saat memimpin Simulasi Technical Floor Game Penanganan Covid-19 di Pendopo Pengayoman Temanggung, Kamis (28/5). Untuk jalur komunikasi yang terbaik, lanjutnya, adalah handytalky (HT). \"Persiapan ini harus dilakukan di semua wilayah, persiapan dari Polres Temanggung dalam kontijensi telah bagus. Kami dari Polda Jateng juga sudah siap,\" katanya. Kegiatan ini diikuti Korem 072 Pamungkas, Kapolres dan Dandim se-eks Karesidenan Kedu, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Menurutnya, meskipun persiapan sudah dilakukan dengan bagus, namun diharapkan tidak ada kejadian kedaruratan seperti zona merah 1, zona merah 2 dan zona merah 3 di Jateng. Selain itu Kapolda berharap tidak ada peningkatan eskalasi dalam pandemi Covid-19 di Jawa Tengah, apalagi hingga Zona Merah 3 yang menandakan ada konflik sosial, kekisruhan sosial hingga adanya penjarahan. Baca Juga Pasien Positif Corona di Kota Magelang Bertambah 2 Orang, Jadi 24 Kasus Rencana kontijensi atau kedaruratan diperlukan agar ketika benar-benar terjadi peningkatan esklasi sesuai yang diprediksi sudah mengetahui tugas dan fungsi masing-masing untuk menghadapinya. \"Fungsinya agar kita siap dan segala sesuatu atau sumber daya harus disiapkan ketika benar terjadi,\" katanya. Kapolda juga megingatkan bahwa untuk jalur komunikasi dan transportasi harus jelas dan terkoordinasi dengan baik sehingga dalam penanganan peningkatan setiap tahapan dapat segera tertangani dengan cepat. \"Gunakan teori preventif dan preemtif dalam penanganan Covid-19 dan jangan lupa Mako baik itu Polres maupun Polsek wajib aman,\" tegasnya. Pangdam IV/Diponegoro Mayjend Muchamad Effendi menyampaikan petugas sedari awal telah bergerak dan berjuang agar tidak terjadi zona merah 1, zona merah 2 dan zona merah 3. Itu dapat terjadi jika kasus penanganan Covid-19 dari awal berjalan dengan baik. \"Warga harus dapat mengakses fasilitas kesehatan dan warga menerapkan protokol kesehatan secara ketat,\" ujarnya. Pada kesempatan yang sama ia juga menyatakan untuk masing-masing personil maupun instansi yang terlibat penanganan Covid19 harus benar-benar siap dalam menghadapi kejadian, dikarenakan peningkatan eskalasi dari merah 1,2 dan 3 tidak akan terjadi apabila penanganan dapat dilakukan secara dini. \"Virus Covid19 belum ada vaksinnya maka dari itu mari kita laksanakan protokol kesehatan dengan ketat dengan hidup bersih dan sehat, jaga jarak, cuci tangan serta wajib memakai masker apabila bepergian,\" katanya. Pangdam menegaskan bahwa sesuai perintah Presiden RI TNI/Polri akan diterjunkan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam penanganan Covid19 ini. Sementara Kapolres Temanggung AKBP Muhamad Ali menambahkan untuk kesiapan guna perawatan pasien Covid-19, telah dipersiapkan tiga rumah sakit dan dua gedung pemerintah sebagai rumah sakit darurat. Tiga rumah sakit itu yakni RSUD Temanggung 50 kamar, PKU Muhammadiyah 20 kamar, RSK Ngesti Waluyo 15 kamar, gedung BLK 30 kamar dan Gedung Pemuda 50 kamar. \"Peralatan medis dan tenaga kesehatan juga telah disiapkan, AKPER Magelang telah siapkan 150 perawat yang siap dipanggil untuk perawatan pasien Covid-19, \" kata dia. Pengamanan di Temanggung, kata dia, disiapkan dari Polri dan TNI dibantu sejumlah instansi dari pemkab serta Brimob Jateng. Personel Polri yang di Polsek juga akan ditarik ke Polres jika diperlukan. Pengamanan obyek vital dan simbol pemerintah diutamakan seperti Setda, markas Kepolisian dan markas Kodim. Disampaikan sedari awal, Polri melalui Satuan Intelijen telah bergerak untuk mendeteksi secara dini potensi konflik dan kerusuhan serta meredam jika ada berbagai persoalan. \"GTPP juga rutin koordinasi tiap minggu untuk membahas berbagai persoalan terkait Covid-19,\" katanya. (set)
Kesiapan Temanggung Hadapi Covid-19
Jumat 29-05-2020,03:21 WIB
Editor : ME
Kategori :