MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Berbagai tudingan miring terhadap Koperasi UMKM Indonesia (KOIN) dalam program kemitraan yakni Ngingu Domba santer beredar di masyarakat akhir-akhir ini. Menanggapi isu itu, petinggi KOIN angkat bicara dan menepis semua tudingan yang dinilainya telah mengarah sebagai fitnah. Direktur Budidaya KOIN, drh Ismangil Antarusmara, menyatakan bahwa program kemitraan KOIN, tidaklah main-main. Semua yang diperlukan untuk bisnis penggemukan domba ini telah disiapkan. Saat ini, para kontraktor sedang membangun kandang domba sehingga dapat segera diisi. “Biaya untuk pembuatan satu kandang dengan kapasitas 30 ekor, lengkap dengan isinya mencapai Rp132 juta,” kata Ismangil, saat meninjau kandang domba di Desa Winong Kidul Kecamatan Gebang. Sabtu (22/8). Menurutnya, ssaha penggemukan domba ini memiliki prospek keuntungan yang menjanjikan. Selama 80 hari penggemukan mampu 4 kali panen dalam setahunnya. Menurut dokter hewan ini, pihaknya akan menjaga harga daging domba supaya tetap stabil. Cuaca panas atau dingin tidak berpengaruh bagi domba. “Untuk pakan, KOIN mendesain tiap hari bisa menambah bobot domba sebanyak 200-250 gr per ekor,” jelasnya. Dengan ‘ramuan’ khusus tersebut, saat domba masuk kandang dengan bobot sekitar 17 Kg, maka dalam jangka waktu 80 hari akan menjadi 35-37 Kg. Saat dipanen, usia domba juga tidak boleh lebih dari lima bulan. Baca juga Gowes Merah Putih Gelorakan Spirit Persatuan, Subdenpom IV/2-2 Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan “Untuk pakannya dalam bentuk kering, yang akan kita produksi sendiri,” jelas Ismangil, yang dalam KOIN bertugas menjadi formulator pakan domba. Untuk mengatasi domba yang rentan terhadap penyakit skabies (gudik), ataupun domba yang tak mau makan, Ismangil sudah mempersiapkan obatnya. Untuk pertumbuhan, domba juga diberi obat cacing. “Dalam kemitraan ini, masyarakat yang jadi mitra diajak sharing keuntungan, bukan sharing kerugian,” jelas tandas Ismangil. Salah satu kontraktor dari PT Bangun Cipta Tehnik yang ikut membangun kandang dalam proyek KOIN ini, Yudianto, mengungkapkan bahwa perusahaannya memiliki kontrak membangun 500 kandang komplit. Saat ini, sudah ada 13 kandang yang terbangun dan tinggal finishing BAST (Berita Acara Serah Terima, red) ke PT Mega Gemilang Jaya, salah satu investor KOIN. Sementara untuk SPL (lahan), sudah ada 100 lebih yang siap. “Schedule kami, dalam jangka 6 bulan (dihitung sejak September), 500 kandang akan siap,” kata Yudianto. Adanya tudingan miring terhadap KOIN ini, juga mendapat tanggapan dari Dr Reban Mirmorejo, selaku pembina KOIN. Menurutnya, isu bahwa dirinya dimusuhi oleh Pemda karena politik, terkait pencalonannya dalam Pilkada Purworejo 2020, adalah tidak benar. Meski pada akhirnya dirinya tidak mendapat rekomendasi dari PDIP. “Ini murni bisnis, dan tak ada hubungannya dengan politik. Saat ini program Ngingu juga tetap jalan,” tegas Reban didampingi Direktur Kemitraan KOIN, Moh Ali Rif’an. Dari target 10 ribu kandang, saat ini di Purworejo sudah berdiri 400 kandang. Namun, yang sudah sempurna dan siap isi, baru sekitar 100 kandang. Dan pada tahap pertama, pada awal September ini, dari KOIN akan mengisi 200 kandang domba milik mitra. Moh Ali Rif’an juga menegaskan, dalam program Ngingu ini, mitra hanya menyediakan lahan. Pembangunan kandang dan isinya, semua dilakukan oleh KOIN. Mitra hanya mengeluarkan biaya untuk operasional, seperti pembelian pakan. “Setelah berjalan lima tahun, kandang akan menjadi milik mitra,” tandasnya. (top)
KOIN Tepis Isu Miring Program Ngingu Domba
Senin 24-08-2020,02:42 WIB
Editor : ME
Kategori :