MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Potensi investasi di Kabupaten Wonosobo cukup banyak. Baik dari sektor industri, perdagangan, jasa, pertanian, wisata atau sektor peternakan. Sektor industri di Kabupaten Wonosobo cukup potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan unit usaha, industri di Kabupaten Wonosobo yang terbanyak adalah industri gula kelapa, disusul industri anyaman bambu, industri pembuatan tempe, industri anyaman mendong dan industri pembuatan opak. Jika ditinjau dari nilai produksinya, maka industri makanan/minuman lain menempati urutan pertama, diikuti industri makanan, industri teralis dan industri gula kelapa. Pada tahun 2011 jumlah kapasitas nilai produksi sektor industri di Kabupaten Wonosobo mencapai Rp416,66 miliar dengan tenaga kerja yang terserap berjumlah 24.231 orang. Adapun jenis produksi yang dihasilkan dari sektor ini meliputi industri pangan, sandang dan kulit, kimia dan industri, kerajinan umum serta logam. Nilai ekspor non migas yang berasal dari Kabupaten Wonosobo tahun 2011 sebesar 34.789.774,78 US$ meningkat sebesar 47,94% dibanding tahun 2010. Kontribusi terbesar disumbangkan oleh kayu olahan sebesar 94,21% disusul komoditas teh hijau sebesar 5,14%. Baca Juga Tim Gugus Tugas Covid-19 Kalikajar Bubarkan Camping Pemuda di Hutan Cemara Sedangkan untuk pengembangan infrastruktur perdagangan yang terkait dengan pembangunan dan rehabilitasi pasar sampai tahun 2011 jumlah pasar daerah ada 19 buah dengan daya tampung (kios, los, PKL) sebesar 3.278 buah, sedangkan jumlah pasar desa sampai 2011 ada 39 buah dengan daya tampung (kios, los, PKL) sejumlah 4.331 buah. Jumlah koperasi di Kabupaten Wonosobo tahun 2011 sebanyak 332 buah dengan jumlah anggota mencapai 38.925 orang. Jenis koperasi terbanyak adalah koperasi serba usaha dan koperasi pegawai negeri masing-masing 67 buah serta koperasi pertanian 46 buah. Jumlah anggota koperasi mencapai 38.925 orang dengan modal usaha 232.796.998 dan volume usaha 331.239.286. Potensi kopi di Wonosobo sudah tidak diragukan. Dengan kondisi alam yang mendukung serta perkembangan wisata yang terus meningkat. kopi menjadi salah satu daya dukung yang luar biasa Produksi kopi di Wonosobo kurang lebih mencapai sekitar 50 ton pertahun untuk jenis arabika sedangkan kopi robusta lebih besar lagi. Kopi Wonosobo juga sudah masuk dalam MPIG Kopi Sindoro Sumbing. Lokasi wilayah produksi kopi ada di beberapa kecamatan meliputi Kecamatan Mojotengah, Watumalang, Kertek, Garung, Kejajar, dan KalIkajar. Kapasitas total produkai mencapai 124.800ton/tahun, dengan ketersediaan lahan mencapai 3500 Ha Pemasaran, daerah sendiri dan daerah lain Mengangkat potenesi kopi di Wonosobo, pemkab menggelar berbagai kegiata kopi Wonosobo kemarin. Sehingga diharapkan mampu mengakomodir para pelaku usaha local kopi agar bisa bersaing di tingkat nasional. Bupati Wonosobo, Eko Purnomo menyampaikan kopi Wonosobo semakin di kenal. pola budidaya dan pengolahan juga semkain beragam. kopi menjadi salah satu potensi unggulan daerah untuk mendukung sektor wisata. \"Potensi-potensi unggulan daerah, khususnya kopi, mampu mengakomodir para pelaku usaha lokal maupun luar daerah,\" tandasnya. Lebih lanjut djelaskan bahwa tanaman kopi di Kabupaten Wonosobo memiliki potensi luar biasa sepanjang bisa dikelola secara baik. Pengelolaan yang baik tersebut dimulai dari proses penanaman, pemeliharaan, pemanenan hingga pasca panen. “Jika pemeliharaan baik, pemetikan dilakukan benar dan pengelolaan pasca produksinya tepat kopi Wonosobo bisa menjadi komoditas andalan,” katanya. Pihaknya berharap, petani, masyarakat umum, pelaku usaha harus lebih terbuka terhadap potensi wonosobo, terutama kopi. Sebab tanaman kopi bukan barang baru namun seolah menjadi baru karena banyak informasi terkait pengelolaan pasca produksi belum diketahui secara luas.( gus)
Kopi Semakin Dikagumi
Senin 31-08-2020,02:25 WIB
Editor : ME
Kategori :