Kota Magelang Bebas Pasien Covid-19, Seluruh Pasien Positif Dinyatakan Sembuh

Sabtu 11-07-2020,02:04 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Kasus positif virus corona (Covid-19) di Kota Magelang sudah dinyatakan zero. Itu setelah pasien terakhir, usai menjalani karantina mandiri dinyatakan sembuh. Di Kota Magelang sendiri sejak 13 Juni lalu tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Secara komulatif temuan kasus pasien terinfeksi Covid-19 sebanyak 33 orang. Dari jumlah ini hanya 4 kasus yang penularannya terjadi di Kota Magelang. Sisanya memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah. Sejak berita ini di tulis, jumlah  komulatif pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Magelang sebanyak 66. Satu PDP menunggu sembuh dan masih menjalani perawatan di RSUD Tidar Magelang. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang dr Madjid Rohmawanto menjelaskan satu pasien positif Covid-19 yang terakhir sembuh itu pernah menjalani perawatan di rumah sakit sekitar satu bulan di RSUD Budi Rahayu. Namun hasil swab belum menggembirakan, hasilnya masih positif. Adanya pertimbangan lain, pasien yang tinggal di Kelurahan Magelang Utara itu memilih untuk karantina mandiri di rumah, dengan pemantauan petugas Covid-19. “Rabu, (7/7) kemarin, hasil dua kali swab menunjukkan negatif,” katanya saat memberikan keterangan pers di Ruang Sidang Kantor Walikota Magelang, Jumat (10/7. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Magelang, itu meminta masyarakat, tidak terlena dengan tren penurunan kasus Covid-19. Sebab, risiko penularan masih tinggi. Terlebih, jika melihat Kota Magelang dikelilingi daerah-daerah zona merah maupun kuning. Baca Juga Pabrik Rokok Dipastikan Serap Tembakau Temanggung “Kita tetap harus hati-hati, kalau kita lengah bisa saja kondisi itu berubah lagi,” ujarnya. Ia juga meluruskan adanya perbedaan data pasien Covid-19 di Kota Magelang dengan data pusat yang mencatat adanya 53 temuan kasus positif Covid-19. Data itu ditampilkan pada aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 (BLC). Menurut dia, di Kota Magelang ini pun berkomunikasi dengan pusat. “Ini terjadi karena kelemahan data. Misalnya, RSUD Tidar di sebut tiga kali, RST di sebut 6 kali, RSJ disebut 3 kali, dan Rumah Sakit Budi Rahayu di sebut 3 kali dengan penyebutan yang berbeda-beda. Yang bukan KTP Kota Magelang, juga masuk data Kota Magelang. Jadi, pasien positif Covid-19 jadi banyak. Makanya kita komunikasi ke Pheoc yang mengolah data. Kita berikan 33 data pasien by name by address, dan itu bisa di-crosscheck,” pungasnya. Ia mengungkapkan bahwa sarana pendukung penanganan Covid-19 di Kota Magelang masih memadai. Pada awal bulan juni, stok alat rapid test masih sekitar 820. Kemudian digunakan untuk pemeriksaan bagi 233 petugas pencocokan dan penelitian (coklit), KPU Kota Magelang selama tiga hari, 7-9 Juni 2020. Hingga kini Kota Sejuta Bunga masih memiliki sekitar 500 alat PCR. Walikota Magelang Sigit Widyonindito, berharap agar masyarakat jangan sampai lengah yang dapat menyebabkan kembali adanya warga yang tertular. Menurutnya, banyak beberapa daerah yang muncul klaster baru karena wabah ini dianggap enteng. \"Kejadian di luar daerah ini bisa menjadi pembelajaran. Karena itu dalam mengelola suatu kota juga harus cerdas dan selalu tanggap. Jangan terlena,\" tuturnya. Kebiasaan yang sudah baik dan bagus ini, seperti memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, social distancing maupun lainnya, kata Sigit, jangan menjadi kendor. Menurutnya, kewaspadaan tetap harus menjadi budaya, bukan malah mengabaikan protokol kesehatan, saking senangnya hingga tidak mencuci tangan, tidak memakai masker maupun lainnya karena dianggap sudah normal. (wid)

Tags :
Kategori :

Terkait