Lestarikan Lingkungan, Warga Malangan Gelar Upacara di Kali Gandek

Senin 19-08-2019,02:09 WIB
Editor : ME

MAGELANG SELATAN - Banyak cara untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (HUT RI) ke-74, termasuk menggelar upacara bendera. Seperti upacara bendera merah putih yang dilakukan warga Kampung Malangan RW VI, Kelurahan Tidar Utara, Magelang Selatan, Sabtu (17/8) lalu. Layaknya, upacara bendera digelar di lapangan terbuka, namun warga Malangan justru menggelar upacara di Kali Gandek. Hal ini memaksa para peserta upacara masuk ke dalam air dan lumpur selama proses upacara berlangsung. Ketua RW VI Malangan, Ngadika mengatakan acara tersebut diadakan sebagai bentuk kampanye warga untuk bergotong royong membersihkan aliran teknis irigasi Kali Gandek. Kemudian juga mengajarkan warga untuk selalu menjaga lingkungan. ”Sekitar 50 warga ikut menjadi petugas upacara dan peserta upacara. Kebetulan tidak musim hujan, sehingga air sedang tidak mengalir. Tapi tetap masih ada lumpur dan genangan. Jadi peserta kami fasilitasi memakai sepatu boot,” katanya. Ia menjelaskan bahwa para petugas upacara HUT RI ini berasal dari perwakilan di setiap RT di RW VI Malangan. Untuk persiapan gelaran upacara unik ini, kata Ngadika, membutuhkan waktu sebulan lebih. ”Upacara di atas air dan nyemplung di sungai ini baru pertama kita laksanakan. Alhamdulillah berjalan lancar tanpa kendala. Bahkan disaksikan sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Magelang. Membuat kami merasa bangga,” ujarnya. Ngadika menambahkan upacara di atas sungai memang sudah menjadi rencana warga setempat dalam rangka kegiatan kampanye kebersihan sungai dan lingkungan. Diharapkan pasca-upacara ini, kesadaran masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya terus meningkat. ”Apalagi Kali Gandek sudah sering memberikan prestasi bagi Kota Magelang. Kemarin pernah menjadi juara harapan 1 lomba kali bersih tingkat Kedu, Pekalongan, dan Banyumas (Dulongmas),” papar dia. Salah satu perwakilan Komunitas Kali Bersih Magelang (KKBM), Petrus Widianto mengatakan jika Kali Gandek ini merupakan sungai teknis irigasi yang bersih dan punya pemandangan indah. ”Adanya upacara di atas kali ini punya harapan, selain mengenang jasa pahlawan kemerdekaan, juga untuk menjaga lingkungan tetap lestari. Itu menjadi tugas kita semua, untuk mengisi kemerdekaan,” tandasnya. Secara umum, gelaran upacara bendera di Kali Gandek ini sama dengan upacara pada umumnya. Mulai dari pemimpin upacara, pembina upacara, tim paduan suara hingga petugas pengibar bendera pusaka (Paskibraka). Kegiatan upacara bendera di Kali Gandek semakin khidmat tatkala ditambah dengan pembacaan puisi oleh Sastrawan Ino (66). Ia membacakan puisi berjudul ”Perjuangan Kemerdekaan” dan ”Tumanceping Bendero”. Pria yang kerap disapa Mbah No itu menjelaskan makna dari puisi ”Perjuangan Kemerdekaan” yaitu menggambarkan seorang Manggala Yuda yang berperang membela dan mempertahankan kemerdekaan negaranya. Sedangkan puisi ”Tumanceping Bendero” menceritakan tentang warga Magelang yang memasang bendera di Gunung Tidar sebagai wujud kemerdekaan. Warga di sekitar bantaran Kali Gandek pun antusias menyaksikan upacara tersebut dari jalan raya. Usai upacara, warga kemudian makan tumpeng bersama dan melaksanakan lomba khas Agustusan. ”Saya senang semangat mengikutinya, kan unik menarik jarang ada upacara kok di kali ya, walaupun naik turun tangganya dari kayu susah tapi saya tetep senang apalagi bisa kumpul makan bersama warga sini,” ujar Nunung (52) salah satu peserta upacara di Kali Gandek. (wid/nur/dit)    

Tags :
Kategori :

Terkait