Lima Desa Krisis Air

Selasa 17-09-2019,02:10 WIB
Editor : ME

WONOSOBO- Kemarau cukup panjang mengakibatkan sejumlah desa di Kabupaten Wonosobo alami kekeringan. Setidaknya lima titik kekeringan di lima desa telah meminta bantuan  air bersih. Terkait hal tersebut,  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo melakukan dropping air untuk memenuhi kebutuhan warga. “Sudah ada 5 titik yang meminta dropping air bersih, tim kita membawa air menggunakan mobil tangki dengan kapasitas 5 ribu liter,” ungkap sekretaris BPBD Wonosobo, Sumarno kemarin. Menurutnya, lima titik yang meminta pasokan air tersebut diantaranya Dusun  Kagungan Gumelar Kecamatan  Wadaslintang sebanyak  1 tangki kapasitas 5.000 Liter untuk  250 KK , Dusun  Sikatok Desa  Sigedang Kecamatan  Kejajar  sebanyak  1 tangki kapastias  5.000 Liter  untuk  100 KK Desa Lemiring, Desa Tirip dan Desa Kalidadap. “Untuk dusun-dusun di Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang, belakangan mulai mengajukan dropping atau pasokan air bersih. Nampaknya, mata air dan juga sungai sudah mulai kering,” katanya Menurutnya, dropping air dilakukan lantaran warga sudah mengeluh susah mengakses air bersih lantaran sejumlah mata air yang biasa mereka gunakan, sudah tidak mengalir.  Akibatnya warga harus mengambil air dari jarak yang cukup jauh. “Sudah hampir seminggu lebih mereka krisis air bersih, mata air mengering dan tidak ditemukan lagi alternative mata air yang lain,” ujarnya. Melihat musim kemarau yang diperkirakan masih akan berlangusng cukup lama, pihak BPBD Kabupaten Wonosobo akan segera menggelar koordinasi dengan pihak pemerntahan kecamatan dan desa. Utamanya, yang belum memiliki akses air bersih PDAM. “Hasil pemetaan kami, ada beberapa desa di kaki gunung serta kawasan bawah, seperti Kaliwiro, Wadaslintang dan juga Kalibawang yang rawan kekeringan serta belum memiliki akses air bersih PDAM,” katanya. Melalui pemetaan dan pola koordinasi itu, diharapkan kesulitan warga terhadap ketersediaan air bersih bisa teratasi sementara waktu, serta dropping air bisa dilakukan lebih cepat dan terarah. “Untuk dropping air memang tidak bisa kita lakukan asal-asalan. Namun, akan diawali dengan melakukan assesment terlebih dahulu,” ujarnya. Kedepan pihaknya berharap, desa atau dusun yang mengalami kesulitan pasokan air bersih perlu mencari solusi. Misalnya dengan memetakan bersama potensi  jaringan air, mencari titik mata air terdekat atau bekerja sama dengan pihak terkait. (gus)    

Tags :
Kategori :

Terkait