PURWOREJO - Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol Infanteri Muchlis Gasim SH MSi memberikan materi Kehidupan Berbangsa Tanpa Rasisme Intoleransi dan Diskriminasi kepada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Purworejo di Gedung Auditorium, kemarin. Kegiatan tersebut berlangsung selama 4 hari dan di ikuti oleh 770 mahasiswa baru. Dikatakannya, kemajemukan masyarakat adalah perbedaan dalam kelompok-kelompok secara horizontal walaupun adanya masyarakat yang majemuk ini sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika. \"Adanya perbedaan yang sangat mempengaruhi di antaranya perbedaan suku dan ras, perbedaan kelas sosial perbedaan jenis kelamin (gender) perbedaan agama kepercayaan perbedaan pandangan politik serta perbedaan kondisi fisik,\" tegas Dandim. Dandim menyampaikan paham rasisme intoleransi dan diskriminasi itu muncul pertama kali dari rasa kebanggaan diri yang berlebihan dari pengetahun yang sempit tentang sesuatu kehidupan. Seseorang merasa bahwa dirinya adalah yang terbaik di antara yang lain dia merasa tanpa dirinya orang lain dalam kelompoknya mungkin tidah akan bisa mencapai suatu tujuan. “Manusia di ciptakan dengan keunikan dan keindahan masing-masing, perbedaan itu seharunya bisa mendorong kita saling melengkapi membantu dan menolong orang lain,\" ucapnya. Lebih lanjut Toleransi merupakan satu sikap yang mau memahami orang lain sehingga komunikasi dapat berlangsung secara baik, dalam suatu kelompok akan sering terjadi perbedaan tetapi ketika suatu kepentingan lebih utama untuk bangsa dan negara yang membutuhkan kita maka semuanya harus di kesampingkan. “Hakikat toleransi terhadap kehidupan masyarakat majemuk merupakan satu prasyarat utama bagi setiap individu yang menghendaki kehidupan yang aman dan tenteram,\" tandasnya. Sementara itu Ketua Panitia Hermawan MPd mengatakan kampus mengadakan kegiatan program pengenalan kehidupan mahasiswa baru yang dilaksanakan selama 4 hari. Ini semua untuk memberikan pengajaran kepada mahasiswa baru untuk saling menghargai tentang rasisme seperti yang kemaren terjadi di Papua. “Semoga setelah di sampaikan materi dari Dandim 0708 Purworejo mereka menjadi mahasiswa yang bisa menerima perbedaan. karena disini tidak dari satu daerah saja akan tetapi berasal dari berbagai daerah yang ada di jawa tengah. Dengan Bhinneka Tunggal Ika mereka bisa menjaga persatuan dan kesatuan kampus secara khusus lebih luas lagi secara nasional,” pungkasnya. (luk)
Maba UMP Diingatkan Soal Kebhinekaan
Kamis 19-09-2019,02:32 WIB
Editor : ME
Kategori :