MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo berkomitmen untuk terus menjaga eksitensi penerbitan majalah bernama “Nurul Ulum” di tengah keterbatasan kondisi pandemi Covid-19 yang disertai dengan pesatnya laju digitalisasi. Komitmen itu antara lain diwujudkan dengan upaya peningkatan keterampilan para siswa yang tergabung dalam Ekstrakurikuler Jurnalistik melalui kegiatan Diklat Jurnalistik Tahun Pelajaran 2020/2021, Selasa (9/3). Diklat berlangsung di sekolah setempat menghadirkan 3 narasumber dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Purworejo. Masing-masing yakni Akhmad Mukti Ali dari media sorot.co dengan materi seputar Optimalisasi Manajemen Majalah di Madrasah, Eko Sutopo dari media Purworejo Ekspres dengan materi Penulisan Jurnalistik, serta Jarot Sarwosambodo dari media Kedaulatan Rakyat dengan materi Fotografi Jurnalistik. Tidak hanya teori, sebanyak 15 siswa yang mengikuti juga diajak melakukan praktik dan langsung mengimplementasikan berbagai aktivitas jurnalistik, khususnya terkait penerbitan majalah. Kepala MAN Purworejo, Khoirul Umam MPd, dalam sambutannya saat membuka Diklat menyebut bahwa madrasah merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan visi misi kenabian dengan berbagai kebaikan dan kebenaran, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Karena itu, keterampilan jurnalistik sebagai ilmu pengetahuan, perlu dimiliki siswa. “Contoh sekarang banyak hoaks soal corona. Nah, kemampuan jurnalistik yang dimiliki siswa ini setidaknya akan membentengi dari tindakan penyebaran hoaks dan mampu meluruskannya. Seperti wartawan yang profesional, tidak mungkin akan menyebarkan berita-berita bohong atau hoaks,” ungkapnya. Pihaknya menyatakan, aktivitas jurnalistik akan terus mendapat dukungan dari madrasah. Adanya Diklat kali ini diharapkan mampu memotivasi siswa untuk dapat menciptakan produk-produk jurnalistik yang berkualitas. “Kita akan terus berupaya menjaga eksistensi Pers Madrasah Aliyah yang telah rutin menerbitkan Majalah Nurul Ulum setiap semester. Jangan sampai majalah yang sudah jalan ini mati,” tegasnya. Pembina Ektrakurikuler Jurnalistik selaku Ketua Panitia Diklat, Dyah Ika Pratiwi MPsi Psikolog, menyebut kondisi pandemi saat ini memang cukup membatasi aktivitas siswa, tidak terkecuali di bidang nonakademik kejurnalistikan. Apalagi, digitalisasi dengan pesat melesat dan mengancam eksistensi majalah sekolah yang berbasis literasi cetak. Baca Juga Lahirkan Atlet Handal E-Sport Indonesia Wonosobo “Majalah sempat lesu akhir-akhir ini dan kami merasi belum optimal. Saat studi banding ke MAN Kudus, ternyata di sana bagus sekalise hingga kami berpikir bahwa perlu diadakan pelatihan-pelatihan untuk menumbuhkan motivasi siswa,” jelasnya. Menurutnya, meski harus bersaing dengan produk jurnalistik yang serba digital, penerbitan majalah harus dipertahankan. Pasalnya, aktivitas itu mengasah banyak keterampilan siswa. Mulai dari peliputan, kepenulisan, desain grafis, hingga kewirausahaan. “Dalam tiap penerbitan, majalah tetap diminati, terbukti banyak yang tanya. Dari situ kita lihat, ternyata literasi cetak tetap dibutuhkan. Apalagi siswa bisa belajar banyak hal,” jelasnya. “Untuk onlinenya, madrasah sudah cukup lama juga memiliki website,” imbuhnya. Lebih lanjut Dyah Ika berharap, Diklat menjadi penyemangat siswa untuk kembali menata manajemen majalah. Mulai dari rubrikasi, tampilan, hingga proses pencarian iklan, penerbitan, dan distribusinya. “Hari ini 15 siswa yang ikut dari kelas 10 dan 11 berdasarkan angket peminatan. Harapannya ilmu yang didapat hari ini juga bisa ditularkan kepada siswa lain dan mengajak untuk bergabung,” tandasnya. (top)
MAN Purworejo Komitmen Jaga Eksistensi Penerbitan Majalah
Rabu 10-03-2021,02:56 WIB
Editor : ME
Kategori :