MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Salah satu langkah untuk menyiasati kelangkaan produk hand sanitizer atau pencuci tangan instan dilakukan oleh jajaran guru di SMAN 1 Sapuran kemarin (18/3). SMA yang juga menyandang gelar sekolah Adiwiyata itu ternyata telah membudidayakan berbagai tanaman obat di sekolah sejak lama. Sehingga dalam pembuatan hand sanitizer secara mandiri selain mempraktikan dari anjuran BPPOM juga dengan komposisi yang berbahan dasar tanaman yang ada di sekitar sekolah. Hal itu dijelaskan ketua tim Adiwiyata SMAN 1 Sapuran, Dasiyem Fathonah yang menjelaskan proses kegiatan tersebut. “Ini kami lakukan sebagai langkah untuk memenuhi kebutuhan Hand Sanitizer yang hari ini di pasaran sudah mulai langka. Begitu pula bahan dasarnya juga mulai langka, toh jika ada jumlahnya sedikit dan harganya sudah naik. Maka diadakan pelatihan secepatnya untuk menanggulangi hal itu,” katanya. Proses pembuatan hand sanitizer dilakukan di laboratorium Biologi dan Kimia sebagian bahan ada di sekolah yang ada di lab yang biasa digunakan untuk praktikum. Sedangkan percobaan pembuatan dengan bahan dari alam juga dilakukan sebagai antisipasi ketika bahan lainnya tidak bisa ditemukan di pasaran. Baca Juga Cegah Corona, Fasum di Kota Magelang Disemprot Disinfektan “Bahan lainnya yang berasal dari alam seperti Aloevera atau lidah buaya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan ini sebagai pengganti bahan gliserin. Untuk pembuatan yang sesuai imbauan BPPOM adalah menggunakan campuran ethanol, H2O2, dan Gliserin, untuk bisa langsung dimanfaatkan. Untuk anjuran BP POM harus menunggu 72 jam sebelum bisa dipakai untuk buktikan apakah ada kontaminan bakteri dan sebagainya sehingga dianjurkan dengan alcohol 96 persen dianggap lebih aman karena bisa langsung dipakai,” ungkapnya. Sementara itu menurut salah satu guru SMAN 1 Sapuran, Faza Luthfia, bahan alam dari Aloevera dikupas lalu diblender dan sebenarnya sudah ada sejak lama. Bahkan di sekolah sudah ditanam bahan obat alam. “Sesuai anjuran dari ketua tim Adiwiyata, di manapun yang kosong bisa ditanami dan diatur rapi juga menjadi nilai tambah tersendiri. SMA N 1 Sapuran sebagai sekolah adiwiyata juga telah memiliki berbagai tanaman termasuk empon-empon, seperti brotowali, kunyit, kencur, berbagai temu dan daun kelor. Serta bahan yang mengandung vitamin C seperti buah markisa,” pungkasnya. (win)
Manfaatkan Bahan Alam, Siswa SMAN 1 Sapuran Racik Mandiri Hand Sanitizer
Kamis 19-03-2020,02:09 WIB
Editor : ME
Kategori :