OLAH TKP DIMULAI

Senin 24-08-2020,03:56 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Selesai sudah penyidik Polda Metro Jaya memeriksa 16 orang saksi guna mendalami penyebab kebakaran yang menghanguskan gedung utama Kantor Kejaksaan Agung RI, jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan. Polisi memastikan olah tempat kejadian perkara (TKP) Senin (24/8) setelah sebelumnya terhambat dengan kepulan asap yang masih tersisa. Para saksi merupakan petugas keamanan dalam serta pekerja yang ada di lokasi pembangunan Kantor Kejaksaan Agung, termasuk pegawai internal Kejagung. Keterangan pihak internal Kejaksaan Agung diperlukan untuk mengetahui cetak biru (blue print) bangunan dari gedung Korp Adhyaksa tersebut. ”Cetak biru ini dibutuhkan dalam pemeriksaan oleh Puslabfor,” terang Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat usai meninjau Kantor Kejaksaan Agung, Minggu (23/8). .Terkait proses penyelidikan dan penyidikan kebakaran Kantor Kejaksaan Agung dilakukan di dua lokasi, yakni di Polres Metro Jakarta Selatan dan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. ”Saat ini sudah ada 16 orang yang akan dilakukan pemeriksaan,” imbuhnya. Mayoritas saksi sudah selesai dilakukan pemeriksaan dan para saksi dalam kapasitas diinterogasi, berita acara interview untuk berbagai macam keterangan. ”Keterangan itu nantinya akan digunakan menjadi bahan bagi lidik dan juga untuk pemeriksaan Puslabfor,” terang Tubagus. ”Dengan informasi itu menjadi bahan bagi pemeriksa Puslabfor Polri untuk melakukan olah TKP,” kata Tubagus. Di lokasi, proses pendinginan masih dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran gabungan lima kota di DKI Jakarta mulai pukul 06.15 WIB, hingga berita ini diluncurkan proses tersebut masih berlangsung. Petugas Damkar telah berjibaku memadamkan api yang membakar gedung utama Kantor Kejaksaan Agung RI di jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mulai pukul 19.10 WIB. Sebanyak 56 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, dan 300 lebih personel dilibatkan untuk memadamkan kobaran api yang menghanguskan hampir 90 persen gedung utama Kantor Kejaksaan Agung tersebut. Total ada enam lantai yang terbakar, membakar ruangan bagian intelijen, kepegawaian, administrasi hingga ruang Kepala Kejaksaan Agung. Api membakar gedung dari arah utara menuju selatan. Sementara itu, pemeriksaan saksi dilakukan bersama dengan penyelidikan yang dilaksanakan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System). Kedua tim tersebut telah berada di Kantor Kejaksaan Agung sejak pukul 08.55 WIB untuk melakukan penyelidikan mencari tau penyebab kebakaran. Ditambahkannya, Olah TKP belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu bangunan tidak lagi mengepulkan asap. ”Agendanya sore hari ini sampai nanti malam masih dilakukan pendinginan lanjutan supaya dari Tim Puslabfor Mabes Polri bersama tim olah TKP lainnya dalam kondisi aman untuk masuk,” jelasnya. Menurut Tubagus, olah TKP tidak mungkin dilakukan dalam kondisi saat ini, mengingat masih ditemukan beberapa bagian yang berasap. Oleh karena itu, lanjut Tubagus, olah TKP diagendakan kembali keesokan harinya Senin (24/8) setelah proses pendinginan benar-benar selesai dilaksanakan. ”Kita coba tadi melihat situasi dari luar, masih ada beberapa bagian yang berasap yang tidak mungkin untuk dilakukan olah TKP dalam kondisi demikian,” ujarnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, polisi belum bisa mencari tau penyebab kebakaran termasuk kerugian yang ditaksir. Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana menambahkan api yang membakar gedung utama Kantor Kejaksaan Agung tersebut berhasil dikuasai pukul 06.15 WIB, hingga kini petugas damkar masih melakukan pendinginan. Polda Metro Jaya hingga pukul 15.00 masih menutup ruas jalan dari dan menuju Kantor Kejaksaan Agung di jalan Sultan Hasanuddin, Kota Jakarta Selatan. Penutupan ruas jalan dimulai dari arah Blok M hingga Stasiun ASEAN begitu juga sebaliknya. Untuk kendaraan yang datang dari arah Tugu Senayan dapat melintas di sisi kiri Stasiun Senayan lalu berbelok ke arah Mabes Polri. Sedangkan dari arah Blok M dialihkan ke jalan Prapanca, maupun Bulungan. Petugas dari Ditlantas Polda Metro Jaya tampak berjaga-jaga di ruas jalan yang ditutup serta mengatur lalu lintas kendaraan. Sementara itu, transportasi umum seperti TransJakarta dan MRT terpantau masih beroperasi normal. ”Kebakaran memang cukup bisa dikatakan parah, dan titik api dari keterangan sementara yang ada, api dari lantai enam lalu turun ke lantai satu,” terang Nana. Terkait hal ini, DPR RI meminta Kejagung dan Lembaga Negara lainnya dapat meningkatkan sistem pengamanan dan pencegahan terhadap potensi kebakaran gedung. Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin merasa prihatin dan ingin membantu memulihkan fungsi gedung. ”Sebagai mitra kerja Kejaksaan Agung, DPR RI akan membantu semua hal yang dianggap perlu untuk memulihkan hal-hal yang dianggap perlu,” ujar Azis dalam keterangan tertulis yang diterima di Fajar Indonesia Network (FIN). Selain itu, Azis pun meminta Kejaksaan dan Kepolisian segera melakukan investigasi menyeluruh atas penyebab kebakaran itu, agar masyarakat mendapatkan informasi yang tidak simpang siur terkait kebakaran tersebut. ”Saya prihatin dan berharap publik serta pihak lain tidak menyebarkan asumsi yang bersifat spekulatif atas peristiwa ini, sampai ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait musibah ini,” terang Azis Syamsuddin. Lebih lanjut, Azis berharap, pekerjaan rumah dan tugas Kejaksaan Agung terus berjalan baik, tidak terganggu oleh peristiwa tersebut. ”Saya berharap, peristiwa ini tidak mengganggu kinerja Kejaksaan Agung dalam menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya. Jangan sampai, peristiwa ini menghambat proses hukum yang sedang dijalankan,” timpal Azis. Penegasan serupa disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Ia mengaku prihatin dengan peristiwa terbakarnya Gedung Kejaksaan Agung RI dan mendesak penyelidikan menyeluruh tentang penyebab kebakaran itu dilakukan secara terbuka. Ketua MPR mengingatkan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, untuk meminimalisir spekulasi tentang penyebab kebakaran itu, diperlukan penyelidikan yang terbuka, terutama karena musibah ini terjadi ketika Kejagung sedang menangani sejumlah kasus yang menjadi sorotan publik. ”Saya menyarankan agar dilakukan penyelidikan yang menyeluruh dan terbuka, terutama karena musibah ini terjadi ketika Kejagung masih menangani kasus Djoko Tjandra dan kasus Jiwasraya, dua kasus yang masih menjadi perhatian publik,” papar Bambang Soesatyo. Meski para pejabat Kejaksaan Agung sudah menegaskan tidak ada berkas perkara dan alat bukti yang terbakar, tetapi Bambang Soesatyo menilai pernyataan itu tidak cukup untuk memenuhi rasa ingin tahu publik. Hal itu nampak dengan munculnya spekulasi yang mengait-ngaitkan kebakaran dengan sejumlah kasus di ruang publik sebab kebakaran besar itu dinilai sebagai kejadian sangat luar biasa. Ia menyebut muncul juga dugaan kalau kebakaran itu sebagai tindakan sabotase untuk menghilangkan barang bukti atau berkas perkara. Untuk itu. Bambang Soesatyo mendorong Kejagung segera merespon isu-isu yang beredar itu. ”Menurut saya, itu kebakaran skala besar untuk sebuah komplek perkantoran yang strategis karena berlangsung selama beberapa jam hingga tengah malam tadi. Gedung itu pasti selalu dijaga karena ada dokumen penting, termasuk alat penyadap,” timpalnya. Sebelumnya, Jaksa Agung Sanitiar Burhanudin menyebutkan ruang kerjanya ikut terbakar akibat kebakaran hebat yang melanda Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Sabtu. ”Sudah saya sampaikan, dan yang terbakar ini adalah Gedung Pembinaan. Di situ ada Biro Kepegawaian, Biro Keuangan dan Perencanaan, dan Biro Umum,” kata Burhanudin di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta. Dalam kesempatan itu Sanitiar mengatakan bahwa tidak jatuh korban jiwa dari pihak tahanan yang ditahan di Gedung Kejaksaan Agung, serta berkas-berkas perkara tahanan dan alat bukti juga aman dari jilatan api. Ia juga belum mau berasumsi perihal penyebab kebakaran dan mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. ”Benar dan sudah dicek. Terbakar juga,” tuturnya. Api diketahui mulai menyala sekitar pukul 19.10 WIB. Setelah mendapat laporan, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan segera mengerahkan 24 unit mobil pemadam kebakaran. Sampai pukul 20.43 WIB, total sudah ada 31 unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan. (fin/ful)

Tags :
Kategori :

Terkait