Pahami Risiko Bencana Lokal, Tagana Wonosobo Berikan Edukasi ke  Sejumlah Sekolah

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Tingginya angka bencana alam di kawasan Wonosobo menggugah segenap pihak untuk mengajak masyarakat memahami pentingnya siaga kebencanaan. Salah satu kepedulian terhadap hal itu ditunjukkan Taruna Siaga Bencana atau Tagana Kabupaten Wonosobo yang menggelar serangkaian kegiatan edukasi kesiapsiagaan menghadapi bencana di beberapa sekolah. Kegiatan yang bertajuk Tagana Masuk Sekolah itu satunya menyasar Madrasah Ibtidaiyah Kliwonan Kecamatan Wonosobo, Jumat (28/2). “Dalam rangka mengurangi risiko bencana terhadap masyarakat, Tagana menggelar serangkaian kegiatan edukasi kesiapsiagaan menghadapi bencana. Salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah Tagana Masuk Sekolah atau TSM,” tutur salah satu anggota Tagana Wonosobo, Kuat. Dijelaskan Kuat, TMS tersebut merupakan program nasional dalam rangka mengurangi risiko bencana di Indonesia. Tagana Wonosobo menggelar TMS dengan sasaran para pelajar di sekolah mulai pendidikan anak usia dini atau PAUD hingga sekolah menengah. “Dengan kegiatan TMS ini diharapkan masyarakat Wonosobo, terutama mereka yang bermukim di daerah rawan terjadi bencana akrab dan mengetahui cara pengurangan risiko bencana dan penyelamatan diri,” ugkapnya. TMS di Madrasah Ibtidaiyah Kliwonan, disambut antusias dari para pelajar dan para guru. Diungkapkan Kuat, selama ini masyarakat masih kurang memahami tindakan dasar ketika terjadi bencana. Maka pendidikan kebencanaan sejak dini untuk masyarakat dinilai sangat penting. “Dengan kegiatan TMS yang dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat, terutama para siswa dan guru agar mereka siap dalam menghadapi bencana. Mengingat di beberapa titik di Kabupaten Wonosobo termasuk rawan bencana,” katanya. Menurut salah satu warga sekolah, Riska Alfiyani, agenda edukasi terkait kebencanaan yang berupa sosialisasi dan simulasi tersebut cukup efektif. Apalagi para siswa sejak dini memang butuh diberikan pemahaman agar mereka tahu apa yang harus dilakukan. “Menurut kami, pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat penting sekali karena risiko kebencanaan memang ada di banyak wilayah dan warga sendiri harus  memahami langkah tanggap kebencanaan ketika hal itu terjadi,” pungkasnya. (win)