MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Para Duta Wisata atau Duwis yang dipilih tiap tahun membentuk wadah bernama Paguyuban Mas Mbak Wonosobo (Pammbos). Paguyuban ini menaungi Duta Wisata Kabupaten Wonosobo ketika mereka menjabat selama setahun maupun ketika mereka sudah demisioner. Dijelaskan Ketua Pammbos, Ahmad Falah, keanggotaan Pammbos terdiri dari para alumni dan 30 finalis yang terpilih setiap tahunnya. “Di awal terbentuknya, Pammbos didirikan sebagai sebuah forum komunikasi para alumni dan untuk keperluan manajerial bagi duta wisata yang sedang menjabat. Namun seiring waktu, arah gerak Pammbos mulai meluas ke kegiatan organisasi yang lebih konkrit. Termasuk penyelenggaraan event, kunjungan dan komunikasi dengan desa wisata, serta membangun kerjasama dengan komunitas-komunitas lain di Wonosobo maupun di luar daerah,” ungkapnya ketika ditemui kemarin (2/12). Dijelaskan Falah, advokasi utama dari Paguyuban Mas Mbak Wonosobo adalah bidang kepariwisataan dan kepemudaan. Hal itu dinilai sejalan dengan branding baru bagi juara Pemilihan Mas Mbak Wonosobo. “Perubahan titel ini dimaksudkan untuk menggarisbawahi tujuan bahwa Mas dan Mbak Wonosobo yang terpilih tidak hanya akan menjadi wajah dari pariwisata. Namun, juga akan membawakan isu-isu lain yang relevan bagi pemuda, seperti seni, budaya, pendidikan, kesehatan mental, toleransi, dan lain sebagainya,” kata Falah. Baca juga Tiga Hari Hanyut, Seorang Kakek asal Wonosobo Ditemukan Tewas di Purworejo Meski aktif di berbagai bidang, namun salahsatu program utama yang diemban Pammbos ialah penyelenggaran rangkaian Pemilihan Mas Mbak Wonosobo, yang sejak tahun 2017 telah di-handle oleh Pammbos dengan binaan dan dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Selain itu, Pammbos juga memiliki sebuah Welcoming Project bagi mereka yang baru saja terpilih sebagai finalis duta wisata. “Beberapa kegiatan itu termasuk menyelenggarakan Ramadan Berbagi, sebuah acara amal dengan format yang fleksibel dan dapat berubah setiap tahunnya. Pada 2017 lalu ada mini konser amal di Alun-alun. Sedangkan pada 2018 ada workshop dan sharing session di Kalianget, dan pada 2019 ada konser mini dan sharing session di desa Ropoh, Kepil,” katanya. Kegiatan Pammbos rutin lainnya ialah mengadakan kunjungan ke berbagai desa, utamanya desa wisata di Kabupaten Wonosobo untuk menguatkan jejaring dan berkomunikasi dengan masyarakat dan pegiat wisata. Baca juga Dua Mantan PNS di Purworejo Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Bansos Kemenpora Dikatakan salah satu mantan ketua Pammbos di masa awal aktifnya forum, Arma Deni, Pengurus harian Pammbos dipilih dengan musyawarah, dan menjalani masa jabatan selama 2 tahun. “Ketua Pammbos saat ini adalah Ahmad Falah, Wakil II Mas Wonosobo 2017, dan akan digantikan pada Januari 2020 nanti. Sebagai Ketua, bertanggungjawab dalam urusan organisasi, termasuk sebagai fasilitator komunikasi dengan Disparbud. Di Pammbos kami juga memiliki Dewan Kehormatan yang terdiri dari para senior yang masih aktif di dalam Paguyuban. Dewan Kehormatan ini bertugas untuk menegakkan kode etik dalam pelaksanaan tugas para anggota, baik dalam kedutawisataan maupun dalam keorganisasian” pungkas Mas Wonosobo 2014 itu. (win)
Pammbos Wadah Berkiprah Para Duwis, Advokasi Kepariwisataan dan Kepemudaan
Selasa 03-12-2019,02:56 WIB
Editor : ME
Kategori :