PDAM Purworejo Diminta Bangun Jaringan di Kawasan Selatan

Senin 23-03-2020,03:05 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Berlabel badan usaha milik daerah (BUMD), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari dituntut selalu bisa meningkatan pendapatan asli daerah. Meski demikian, mereka juga tidak bisa melakukan bisnis komersial murni, karena ada beberapa nilai sosial yang harus dilaksanakn. PDAM Tirta Perwitasari dalam pandangan Wakil Ketua DPRD Purworejo, Fran Suharmaji memiliki banyak tantangan. Setidaknya ada beberapa kelemahan yang dimiliki dan harus dilakukan perbaikan. Dan satu hal yang harus dilakukan adalah profesinalisme dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. \"Ada 2 tugas utama yang diemban PDAM yakni sebagai sumber PAD dan tugas memberikan layanan. Keduanya harus bisa berjalan secara seimbang dan pendapatan juga harus bisa terus meningkat,\" kata Fran Suharmaji, kemarin. Fran menyebut jika kebocoran air menjadi sebuah permasalan klasik bagi PDAM. Dan ini perlu dicermati oleh manajemen sehingga kasus-kasus kehilangan air bisa diminimalkan. Dia melihat pengelolaan air di Purworejo lebih berat dibandingkan Magelang ataupun Wonosobo. Gravitasi bumi menjadikan air yang ada harus digerakkan dengan mesin. Sementara di Magelang dan Wonosobo, air lebih mudah menjangkau konsumen karena posisi sumber air lebih tinggi. Baca juga Area Alun-alun Purworejo Ditutup \"Karena gravitasi ini, beban biaya yang muncul untuk Purworejo bisa jadi lebih besar daripada Magelang atau Wonosobo,\" tambahnya. Ada hal lain yang harus diperhatikan oleh PDAM Purworejo yakni pemeliharaan lingkungan sumber air yang digunakan selama ini. Konservasi lahan mutlak dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. Praktis jika hal itu dilakukan, PDAM tidak akan kehilangan sumber air baku. Fran melihat jika masih ada beberapa potensi yang perlu digarap oleh PDAM. Permasalahan kekeringan yang menjadi langganan bagi banyak wilayah di Purworejo merupakan potensi yang bisa digarap. \"Kekeringan itu jangan dipelihara, katakan jadi sumber pendapatan saat musim kemarau. Karena itu malah menjadi tantangan bagi PDAM untuk bisa memberikan layanan air bersih dengan membangun jaringan ke kawasan tersebut,\" ungkap Fran. Jika hal itu memang bisa menjadi sebuah potensi, dia mempersilakan PDAM untuk bisa mengajukan pinjaman kepada pihak ketiga untuk peningkatan. Demikian halnya dengan rencana pengembangan di wilayah Bagelen dengan tujuan untuk pelayanan di wilayah Bagelen dan Purwodadi. \"Pinjam modal boleh. Tapi yang diingat itu harus ada semacam kajian untuk peningkatan layanan. Pinjaman itu jangan untuk semacam perbaikan, karena disini membutuhkan pendapatan untuk bisa mencicil pinjaman yang ada,\" tambahnya.(luk)

Tags :
Kategori :

Terkait