WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Dispaperkan Wonosobo melakukan pantauan atau surveilan oleh petugas keswan (kesehatan hewan). \"Kita terjunkan tim kesehatan hewan ke pasar hewan dan peternak, \" ungkap kepala Dispaperkan Wonosobo, Dwiyama SB. Menurutnya, tim melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya pedagang ternak untuk tidak mengadakan transaksi dengan pedagang dari daerah wabah. \"Kepada pedagang ternak kami imbau tidak mendatangkan atau melakukan jual beli dengan daerah wabah, \" tandasnya. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan kepada masyarakat luas terkait gejala dan penanganan terhadap penularan penyakit kuku dan mulut. Disebutkan gejala yang umumnya timbul dari penyakit tersebut adalah sariawan berat berupa luka di mulut, dan luka di sekitar kuku. Hewan yang bisa terpapar penyakit kuku dan mulut diantaranya, sapi, kambing, domba, rusa, kerbau dan babi. \"Ciri-ciri atau gejala serta antisipasi dan penanganannya kita sampaikan ke masyarakat, sebab penyebaran penyakit ini sangat cepat. Tapi tidak menular kepada manusia,\" terangnya. Dwiyama juga mengatakan bahwa tim keswan telah melakukan penyemprotan desinfektan ke pasar pasar hewan di Wonosobo serta melakukan pemasangan poster di tempat strategis. \"Kita minta kepada masyarakat yang menemukan gejala penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak untuk segera melaporkan ke Dispaperkan Wonosobo, sehingga ada penanganan lebih cepat,\" tandasnya. (gus)
Pedagang Ternak di Wonosobo Diminta Tidak Bertransaksi dengan Daerah Wabah
Sabtu 14-05-2022,09:48 WIB
Editor : ME
Kategori :