MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma\\\'ruf Amin dalam perayaan virtul Hari Santri Nasional, Kamis 22 Otober 2020, mengajak jajarannya untuk bersama-sama mengembangkan sistem ekonomi syariah di Indonesia. Diketahui, pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang diketuai langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Ma\\\'ruf Amin selaku Wakil Ketua dan Ketua Harian. Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai kegiatan bimbingan teknis usaha, dan juga penyediaan direktori pembiayaan syariah untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). \"Dukungan dan fasilitas UMKM untuk bisa mereka juga berkompetisi secara global melalui kegiatan ekspor dan mendukung terwujudnya UMKM dalam mendapatkan sertifikasi halal bagi yang membutuhkannya,\" kata Ma\\\'ruf Amin saat seremoni virtual Hari Santri Nasional, Kamis (22/10/2020). Menurut Ketua MUI ini, semua upaya ini diharapkan dapat mewujudkan pesantren dan masyarakat sekitar pesantren sebagai sebuah ekosistem yang mandiri, sejahtera, dan memiliki kegiatan ekonomi yang kompetitif. Serta berorientasi ekspor dan meningkatkan pangsa produk hal. \"Ini merupakan salah satu wujud jihad di dalam memberdayakan dan meningkatkan kapasitas perekonomian masyarakat kita. Karena sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi masyarakat lainnya,\" tuturnya. Senada, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, untuk memberikan dampak ekonomi syariah yang lebih sempurna, maka diperlukan kolaborasi, sinergi dan koordinasi banyak pihak dan mitra strategis. Sehingga berbagai program yang telah dipersiapkan dapat dieksekusi untuk lebih maju. \"Ini juga sejalan dengan arahan bapak wakil presiden, yang tiada henti-hentinya mengajak kita semua untuk berjamaah memacu ekonomi keuangan syariah secara inklusif menjadi kekuatan baru ekonomi Indonesia,\" ujar Perry. Terpisah, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, pemerintah tengah mendorong pelaku UMKM agar tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, melainkan juga masuk di pasar global. Oleh karena itu pemerintah terus melakukan pembenahan dari di sisi hulu maupun hilir.“UMKM tidak hanya harus bertahan namun harus mampu kompetitif baik di pasar lokal maupun global. Oleh karena itu pemerintah melakukan investasi di sisi hulu maupun hilir,” ujar Menteri Teten. Mantan Staf Presiden ini menjelaskan, dari sisi hulu pemerintah membenahi permasalahan pembiayaan terhadap UMKM. Sebab dalam kondisi pandemi Covid-19 ini banyak UMKM yang mengalami kesulitan. Pemerintah sendiri telah mengalokasikan Rp123,46 triliun dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membantu UMKM yang terdampak pandemi. Sementara itu untuk usaha mikro yang belum bankable pemerintah meluncurkan program bantuan presiden produktif usaha mikro berupa hibah sebesar Rp2,4 juta untuk 12 juta pelaku UMKM. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan kualitas SDM pelaku UMKM agar mampu beradaptasi dan inovasi di tengah pandemi. “Kami melakukan pelatihan terutama untuk mereka yang sekarang banyak di PHK. Sehingga bisa menjadi reseler atau digtial marketers,” tuturnya. Sedangkan dari sisi hilir pemerintah mendorong sejumlah kegiatan belanja Kementerian/Lembaga serta BUMN untuk menyerap produk UMKM. Mengingat daya beli masyarakat sedang menurun maka pemerintah mengandalkan sektor belanja agar bisa menjadi penopang keberlangsungan UMKM. “Di hilir yaitu di aspek demand ini yang kami prioritaskan belanja pemerintah dan BUMN karena daya beli masyarakat sedang menurun. Saya kira belanja pemerintah, lembaga dan BUMN ini bisa menyerap produk UMKM,” tukas Teten. (din/fin)
Pembiayaan Syariah Dorong UMKM Bersaing di Global
Jumat 23-10-2020,03:06 WIB
Editor : ME
Kategori :