Pemkab Temanggung Bentuk Satgas Hadapi Bencana Kekeringan

Selasa 01-09-2020,02:33 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung akan membentuk satuan tugas (satgas) menghadapi bencana kekeringan yang terjadi pada musim kemarau 2020 ini. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Djoko Prasetyono mengatakan, satgas ini nantinya akan bertanggungjawab terhadap dua kegiatan yang diakibatkan oleh kemarau. Dua kegiatan tersebut yakni distribusi atau dropping air bersih dan kebakaran hutan. “Di Temanggung ini ada tiga gunung Sindoro, Sumbing dan Prau, sehingga pengawasan selama musim kemarau terhadap ketiga gunung itu harus dilakukan,” katanya, kemarin. Dijelaskan, satgas ini nantinya berasal dari berbagai stakeholder yang ada di Kabupaten Temanggung, dan pihaknya akan segera berkonsolidasi dengan lintas steakholder. Selain itu, saat ini juga sedang dilakukan inventarisasi dan penerbitan Peraturan Bupati (Perbup) tentang kedaruratan bencana kekeringan. Baca Juga Bupati Temanggung Minta Masyarakat Melaporkan, Jika Ada Oknum Pejabat Minta KTA Terkait dengan musim kemarau tahun ini Djoko memperkirakan, akan berlangsung hingga bulan November 2020 mendatang. Selama waktu ini kemungkinan akan terjadi kekeringan. “Masih sampai November mendatang, oleh karena itu kami sudah melakukan pemetakan wilayah kekeringan dan persiapan distribusi air bersih serta persiapan yang lainnya,” terangnya. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, ada sebanyak 55 desa di 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung yang mengalami kekurangan air bersih. Dari data ini maka di tahun ini pihaknya memetakan daerah tersebut sebagai daerah yang rawan bencana kekeringan. Menghadapi bencana kekeringan dan kekurangan air bersih ini pihaknya sudah menyiapkan tiga mobil tangki air bersih, dua milik BPBD dan satu lagi milik Dinas Sosial Kabupaten Temanggung. “Tiga armada ini sudah disiapkan dan siap mendistribusikan air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan,” terangnya. Djoko menambahkan, musim kemarau tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Beberapa pekan lalu masih turun hujan di semua wilayah Temanggung, sehingga sampai dengan saat ini bencana kekeringan belum terjadi. “Biasanya kalau masih ada hujan mata air masih akan normal, namun jika sudah tidak turun hujan lagi selama dua pekan maka mata air mulai mengecil dan akhirnya tidak mengeluarkan air lagi pada minggu ke empatnya,” terangnya. Djoko berpesan, bagi masyarakat yang sudah mengalami kekeringan atau kesulitan mendapatkan air bersih, untuk segera mengajukan permohonan bantuan air bersih. Permohonan bantuan bisa dilakukan oleh pihak desa. “Kami baru mendistribusikan air bersih ke Kecamatan Tlogomulyo, itupun baru satu desa,” tandasnya.(set)

Tags :
Kategori :

Terkait