Peserta WTBF Diajak Keliling 4 Desa Wisata, Diikuti 35 Sellers 80 Buyers

Kamis 19-12-2019,02:28 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo bersama para pelaku bidang usaha pariwisata menggelar Wonosobo Tourism Bussines Forum (WTBF), yang meliputi beberapa kegiatan, sejak Selasa sampai Rabu (17-18/12). Menurut Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Eko Yuwono, WTBF merupakan sebuah even tahunan yang menghadirkan sedikitnya 35 sellers dan 80 buyers dari sejumlah biro wisata di area Jateng-DIJ. “Agenda WTBF ini mengajak para peserta untuk mengekplorasi kekayaan potensi desa-desa wisata di Wonosobo selama dua hari terakhir. Diharapkan dari agenda itu bisa mendongkrak penjualan di bidang pariwisata utamanya atraksi-atraksi maupun destinasi yang dituju para peserta,” kata Eko Yuwono, di sela acara Gala Dinner dengan peserta WTBF di Agrowisata Tambi Kejajar, Rabu (18/12). Eko menyebut forum temu bisnis antara para pelaku wisata dengan biro-biro perjalanan wisata se-Jateng DIJ sangat strategis sebagai media promosi potensi wisata desa. Dari pertemuan para pelaku wisata itu diharapkannya sejumlah sarana pendukung pariwisata seperti penginapan, penyedia jasa kuliner maupun pengelola objek wisata memiliki kesiapan dalam menyambut para wisatawan. Baca Juga Gelar Media Gathering, KPU Kota Magelang Minta Wartawan Mengevaluasi Pelaksaan Pemilu 2019 “Melalui forum yang juga diikuti para penyedia jasa ini kami berharap mereka membentuk jaringan pemasaran potensi wisata Wonosobo di lingkup yang lebih luas, sampai ke nasional atau bahkan internasional,” imbuhnya. Dengan adanya jaringan pemasaran yang lebih luas cakupan kerjanya, dinilai beragam potensi wisata di Kabupaten Wonosobo yang selama ini belum ter-ekspose secara optimal akan lebih dikenal dan mendatangkan wisatawan. Maka, demi mengenalkan beragam potensi desa wisata, Eko menyebut panitia WTBF langsung mengajak peserta untuk mengunjungi Desa Wisata Reco, Giyanti, Maron dan Sendangsari dalam kemasan Fun Trip. “Antusiasme para peserta WTBF ketika diajak ke desa-desa wisata selama dua hari ini sangat menggembirakan. Ternyata banyak yang selama ini belum mengenal alat musik Bundengan, akhirnya bahkan terkagum-kagum dengan nada yang dihasilkan, juga kekayaan alam dan hasil pertanian seperti di desa Reco maupun Maron nyatanya mampu meyakinkan para peserta untuk mempromosikan ke luar, lewat jejaring mereka,” pungkas Endang. (win)

Tags :
Kategori :

Terkait