Petani Bibit di Purworejo Terpaksa Banting Harga, Resah Kesulitan Jualan Produk

Selasa 18-02-2020,01:48 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Petani bibit di kawasan sentra bibit Kecamatan Kemiri Purworejo merasa resah akibat mulai kesulitan menjual bibit. Akibatnya, tak jarang mereka harus banting harga asal laku dan tidak merugi. Hal itu diungkapkan salah satu petani bibit, Supriyono dalam forum Critical Voice Point yang digelar di Pendapa Kabupaten, baru-baru ini. \"Contonya, beberapa jeni bibit tanaman terpaksa ada yang dijual hanya Rp 500 per batang. Padahal di luar daerah bibit itu dijual seharga Rp 4.000 per batang,” terangnya. Lebih lanjut, Supriyono mengatakan, untuk wilayah Purworejo, khususnya di Kecamatan Kemiri selama ini sudah dikenal sebagai daerah sentra bibit tanaman, terutama untuk tanaman keras, tanaman tahunan dan bahkan tanaman buah-buahan. \"Pemasarannya pun sudah menyebar hingga luar Jawa. Namun karena keterbatasan modal sehingga petani seperti terdesak untuk segera menjual produknya. Produk bibit tanaman ini juga sudah menjadi ikon Purworejo,” jelasnya. Pihaknya mengaku butuh membutuhkan perhatian intensif dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Salah satu yang dibutuhkan adalah tersedianya pasar bibit yang terpadu dan representatif sehingga memudahkan transaksi. \"Kami sebenarnya membutuhkan sentra pasar bibit yang representatif dan terpadu. Sehingga semakin mempermudak akses petani dalam memasarkan hasil pembibitannya,\" imbuhnya. Lebih lanjut dikatakannya, selama ini para petani di wilayah Kemiri mengalami ironi lantaran pengeruk keuntungan terbesar dari bisnis pembibitan ini justru bukan petani namun para spekulan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. \"Kemiri ini menjadi sentra pembibitan tanaman berbagai jenis yang terbesar di Indonesia. Namun, yang paling menikmati keuntungan justru bukan petani. Maka dibutuhkan infrastruktur yang mampu menunjang agar petani dapat lebih berdaulat khususnya dalam menentukan harga. Keberadaan pasar akan mampu membuat harga di pasaran stabil,\" katanya. (luk)

Tags :
Kategori :

Terkait