Petani Padi di Temanggung Ingin Keuntungan di Tengah Naiknya Harga Sembako

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Memasuki panen raya padi di awal tahun 2022, petani berharap harga jual gabah kering panen bisa semakin membaik, sehingga petani bisa merasakan untung di tengah naiknya harga sejumlah bahan pokok saat ini. Darmadi salah satu petani di Temanggung menuturkan, padi yang dipanen saat ini adalah padi yang ditanam di akhir tahun 2021 lalu tepatnya antara bulan Oktober hingga bulan November. Sehingga saat bulan Januari akhir hingga Febuari 2022 ini petani mulai panen padi. Sesuai dengan umurnya padi dipanen antara umur 95 hingga 110 hari. \"Sejak akhir bulan Janauri lalu sudah ada yang mulai panen, nanti panen rayanya sampai akhir bulan Januari,\" jelasnya. Ia menuturkan, di awal panen raya ini harga juga gabah kering panen berada di kisaran Rp4.000, kalaupun ada yang membeli lebih dari harga tersebut kapasitasnya hanya sedikit. \"Lebihnya antara Rp200 sampai Rp500 per kilogram,\" tuturnya. Darmadi berharap, harga jual GKP terus naik, meskipun semakin ke depan semakin banyak petani yang panen raya. Sehingga petani tidak keberatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab katanya, saat ini harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup banyak, jika hasil pertanian tidak bisa dijual dengan harga yang mahal maka petani akan semakin sulit. \"Minyak mahal, gula juga mahal, sekarang semua serba mahal, semoga saja berimbas ke hasil petanian yang ikut mahal,\" harapnya. Nardi petani lainnya juga berharap sama, hasil panen di awal tahun ini cukup bagus, ada peningkatan produksi. Hanya saja untuk harga masih belum bisa stabil. \"Kalau hasilnya alhamdulillah naik kurang lebih 20 persen,\" tuturnya. Ke depan pemerintah bisa menetapkan harga pembelian GKP dari petani, sehingga ketika ada penurunan harga di pasaran, harga jual gabah masih bisa stabil. \"Jika harga jual gabah bisa stabil empat ribu rupiah hingga lima ribu rupiah, petani akan lebih nyaman,\" tuturnya. (set)