Purworejo Canangkan Vaksinasi Covid-19, Jajaran Forkopimda Awali Suntikan Dosis Pertama

Selasa 26-01-2021,03:04 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,VAKSINASI Covid-19 di Kabupaten Purworejo resmi dicanangkan, Senin (25/1). Tenaga Kesehatan (Nakes), Pelayanan Publik (termasuk TNI dan Polri), dan Lansia menjadi prioritas sasaran hingga April 2021. Kemudian kalangan masyarakat rentan dari aspek sosial dan ekonomi serta masyarakat umum dijadwalkan pada April 2021 hingga Maret 2022. Vaksinasi dosis pertama kepada Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) menandai pencanangan di kompleks RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo. Acara dibuka oleh Sekda Kabupaten Purworejo, Drs Said Romadhon, mewakili Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM dan Wakil Bupati Yuli Hastuti yang berhalangan hadir. [caption id=\"attachment_43802\" align=\"aligncenter\" width=\"624\"] VAKSIN. Tim vaksinasi Covid-19 menunjukkan vaksin merk Sinovac dengan platform vaksin inaktivasi yang digunakan.[/caption] Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi, menjadi orang pertama penerima suntikan vaksin. Dilanjutkan Sekda, Kapolres AKBP Rizal Marito, Dandim 0708 Letkol Inf Lukman Hakim, perwakilan IDI Purworejo, tokoh agama, serta para tenaga kesehatan. “Untuk memulai pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Purworejo sebelum nantinya dilaksanakan secara massal kepada masyarakat yang masuk sasaran vaksinasi, Forkopimda merupakan orang-orang pertama yang diberikan vaksin. Ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa Vaksin Sinovac yang digunakan aman karena sudah mendapatkan izin dari BPOM dan dinyatakan halal oleh MUI,” kata Sekda. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo, dr Sudarmi, dalam laporannya menyebut di Kabupaten Purworejo sampai dengan 23 Januari 2021 terdapat 3.681 konfirmasi covid dengan 120 kasus konfirmasi yang meninggal. “Kasus tersebut telah tersebar di seluruh kecamatan dan hanya tinggal 96 desa/kelurahan yang masih belum ditemukan kasus,” sebutnya. Menurutnya, pandemi baru akan selesai jika telah tercapai Herd Immunity atau kekebalan komunitas, dimana minimal 80 persen masyarakat telah memiliki kekebalan terhadap Covid-19. Untuk mencapai herd Immunity itu diperlukan vaksinasi terhadap 70 persen kelompok sasaran. “Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi, tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan, melainkan juga intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi,” ungkapnya. [caption id=\"attachment_43803\" align=\"aligncenter\" width=\"624\"] VAKSINASI. Dandim  Letkol Inf Lukman Hakim menjalani penyuntikan vaksin dosis pertama,[/caption] Sudarmi menerangkan, dalam vaksinasi ini digunakan vaksin merk Sinovac dengan platform vaksin inaktivasi/ inactivated virus vaccines yang telah dinyatakan aman dengan terbitnya EUA, dan halal dengan sertifikat MUI. “Bagi yang akan menjalani vaksinasi, harus lolos skrining kesehatan dulu,” terangnya. Usai menjalani vaksinasi, jajaran Forkopimda memberikan testimoni. Mereka mengaku bahwa disuntik vaksin Covid-19 tidaklah sakit dan tidak ada efek samping berarti. “Rasanya seperti disuntik biasa, tidak ada keluhan apapun. Kalau cuma sedikit pegal wajar, seperti divaksin saat SD. Tadi saya sempat gemetar, tapi bukan karena takut divaksin, melainkan karena lapar tadi belum sempat sarapan,” kata Ketua DPRD Dion Agasi disisipi candaan. Pengakuan senada disampaikan oleh Kapolres AKBP Rizal Marito dan Dandim Letkol Inf Lukman Hakim. “Setelah divaksin dan ditunggu sampai 30 menit, ternyata tidak ada efek yang katanya menakutkan,” kata Dandim “Meski sudah divaksin, saya ke depannya tetap akan menerapkan protokol kesehatan,” tegas Kapolres.  (top/adv).

Tags :
Kategori :

Terkait